China Tidak akan Tampilkan Pertandingan Premier League Akhir Pekan Ini

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 5 Maret 2022 04:00 WIB
Monitorindonesia.com - Pemegang hak siar Premier League di China tidak akan menyiarkan pertandingan apa pun yang akan berlangsung akhir pekan ini menyusul keputusan Premier League untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Ukraina sebelum pertandingan. Premier League merilis pernyataan untuk menunjukkan solidaritas mereka untuk Ukraina menyusul keputusan Rusia untuk melancarkan serangan militer ke negara tetangga mereka pekan lalu. Menurut Athletic, penyiar China iQIYI tidak akan menayangkan pertandingan Premier League yang akan berlangsung antara 5 dan 8 Maret. "Premier League dan klub kami dengan sepenuh hati menolak tindakan Rusia dan akan menunjukkan dukungan kepada rakyat Ukraina di semua pertandingan akhir pekan ini," bunyi pernyataan Premier League. “Pertunjukan solidaritas untuk Ukraina akan terlihat di semua pertandingan Premier League dari Sabtu 5 hingga Senin 7 Maret. Ini mengikuti berbagai cara di mana klub telah menunjukkan dukungan mereka. "Ke-20 kapten klub akan mengenakan ban lengan khusus dalam warna Ukraina dan penggemar didorong untuk bergabung dengan pemain, manajer, ofisial pertandingan, dan staf klub dalam momen refleksi dan solidaritas sebelum kick-off di setiap pertandingan. "Layar besar di stadion akan menampilkan 'Football Stand Together' dengan latar belakang warna biru dan kuning dari bendera Ukraina. Kata-kata ini juga akan ditampilkan di papan perimeter LED selama pertandingan. “Pesan solidaritas ini juga akan terlihat oleh penggemar di seluruh dunia di saluran digital Premier League. Logo dan profil di platform tersebut akan berubah untuk mewakili warna bendera Ukraina, yang juga akan ditampilkan di seluruh siaran pertandingan baik di Inggris maupun di luar negeri." Sementara beberapa negara Eropa dan AS telah memutuskan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, China mengumumkan bahwa mereka tidak bersedia menghentikan kerjasama mereka dengan Rusia. "China dan Rusia akan terus melakukan kerja sama perdagangan normal dalam semangat saling menghormati, kesetaraan, dan saling menguntungkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.