Ukraina Klaim Rusia 'Menculik' Anak-Anak

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 15 April 2022 14:17 WIB
Jakarta, MI - Ukraina, seperti yang dilaporkan oleh lembaga Ukrinform, telah meminta PBB untuk memfasilitasi kembalinya anak-anak Ukraina yang telah "dideportasi secara ilegal dari Ukraina" untuk menyeberangi perbatasan dengan Rusia dan tinggal di sana di luar kehendak mereka. Di antara anak-anak ini adalah "yatim piatu, anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua, serta anak-anak yang orang tuanya meninggal akibat agresi militer Rusia." "Ancaman adopsi ilegal anak-anak Ukraina oleh warga Rusia tanpa mengikuti semua prosedur yang diperlukan yang ditetapkan dalam hukum Ukraina sangat mencolok," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri. “Melanggar hukum humaniter internasional dan norma-norma dasar kemanusiaan, Rusia terlibat dalam penculikan anak-anak yang diorganisir oleh negara dan penghancuran masa depan bangsa Ukraina,” kata pernyataan kementerian tersebut. Ukraina meminta reaksi Pihak berwenang Ukraina telah berulang kali menuduh Moskow memindahkan secara paksa ribuan warga sipil, termasuk anak-anak, dari kota Mariupol di timur yang terkepung ke Rusia melalui koridor kemanusiaan. Menurut pernyataan tersebut, disebutkan bahwa tindakan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai penculikan dan memerlukan reaksi tegas dari masyarakat internasional. Kremlin mengecam tuduhan bahwa Kiev telah menghambat upaya evakuasi dan membuat klaim palsu. Namun, sebelumnya telah diklaim bahwa Kementerian Pendidikan Rusia sedang merancang undang-undang yang memungkinkan pemindahan anak-anak yatim piatu yang ditangkap di wilayah Donbas, Ukraina, sehingga mereka dapat bersama keluarga Rusia. Menurut badan Ukrinform, lebih dari 150.000 anak Ukraina telah dideportasi ke Rusia sejak konflik antara kedua negara dimulai. Dalam hal ini, Lyudmila Denisova, Komisaris Hak Asasi Manusia di Dewan Tertinggi Ukraina, bahkan mengatakan bahwa Rusia "melakukan genosida terhadap anak-anak Ukraina".

Topik:

Rusia Ukraina