Taipe Minta Beijing Diganjar Keras Jika Nekat Menyerang Taiwan

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 10 Mei 2022 04:30 WIB
Jakarta, MI - Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu meminta masyarakat internasional menjatuhkan sanksi keras jika Beijing menyerang Taipe. Sanksi yang dimaksud Taiwan adalah seperti yang ditimpakan kepada Moskow setelah menyerang Ukraina. Terkait dengan sanksi tersebut, Kementerian Luar Negeri Taiwan pada Jumat (6/5) mengumumkan telah menjatuhkan sejumlah embargo ke Belarus. Taiwan juga sudah menjatuhkan sanksi ke Rusia mengikuti jejak negara-negara Barat. Namun demikian, Wu mengakui hampir tidak ada hubungan dagang antara negaranya dengan Rusia maupun Belarus. Dengan begitu, lanjut WU, langkah yang mereka lakukan murni hanya simbolik semata. Di sisi lain, China hingga sekarang belum menjatuhkan sanksi apapun kepada Rusia. Beijing sebelumnya sudah menyatakan tidak akan segera membahas soal sanksi-sanksi dan isolasi menyusul terjadinya perang di Ukraina. "Jika kami diancam atau diinvasi oleh militer China di kemudian hari kami juga berharap masyarakat internasional akan memahami Taiwan, mendukung Taiwan, dan menjatuhkan sanksi atas agresi tersebut. Untuk itu, Taiwan bergabung dengan masyarakat internasional dan mengambil langkah-langkah ini," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Taiwan. Ucapan Wu perihal sanksi itu, dilontarkan setelah Beijing memperingatkan Washington dan mitra-mitra Amerika bahwa China tidak akan serta-merta menjatuhkan sanksi. Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng menggunakan kalimat 'berhati-hati' yang ditujukan pada Taiwan. Le menyebut reunifikasi adalah jalan yang tepat, sedangkan mencari-cari dukungan asing demi mengejar kemerdekaan tidak akan mengarah kemana pun. "Terkait sanksi-sanksi dan isolasi dari China. Saya dapat katakan dengan pasti bahwa China tidak bisa diintimidasi," kata Le. Le juga memperingatkan negara-negara Barat yang mencoba 'copy-paste' krisis Ukraina dengan kondisi di Asia Pasifik, dipastikan akan gagal. Sumber: RT.com

Topik:

Taiwan China