31 Orang Tewas Akibat Ledakan di Restoran China

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 22 Juni 2023 17:14 WIB
Jakarta, MI - Sebanyak 31 orang tewas akibat ledakan di sebuah restoran barbekyu di China barat laut. Sementara tujuh lainnya terluka, salah satunya kritis. Dilansir dari NBC News, Kamis (22/6), ledakan itu disebabkan oleh kebocoran gas dan terjadi pada Rabu (21/6) sekitar pukul 20.40 waktu setempat (8:40 ET) di jalan yang sibuk di kota Yinchuan, ibu kota Daerah Otonomi Ningxia Hui. Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan "penyelamatan dan perawatan habis-habisan" bagi yang terluka dan memperkuat langkah-langkah keamanan, menurut Xinhua, kantor berita milik pemerintah China. Sembilan orang, termasuk manajer dan anggota staf lainnya, telah ditahan dan aset restoran telah dibekukan. Ledakan itu terjadi pada malam Festival Perahu Naga selama tiga hari, hari libur nasional yang dirayakan dengan pangsit ketan dan perlombaan antar perahu tim dayung. Foto-foto dari tempat kejadian yang diterbitkan oleh media pemerintah menunjukkan petugas pemadam kebakaran bekerja di antara puing-puing di luar etalase yang rusak berat dan orang-orang yang terluka dibawa dengan tandu. Kementerian Manajemen Darurat China mengatakan dalam sebuah unggahan media sosial bahwa operasi pencarian dan penyelamatan di restoran, Barbekyu Fuyang, telah berakhir Kamis pagi dan penyelidikan sedang dilakukan. Ledakan dan kecelakaan industri lainnya tidak jarang terjadi di China, di mana mereka sering dikaitkan dengan korupsi, upaya untuk menghemat uang dan kurangnya pelatihan dan pengawasan keselamatan. Pada Januari 2022, sedikitnya 16 orang tewas akibat ledakan di kantin kantor di kota Chongqing yang juga diduga akibat kebocoran gas. Ledakan pipa gas pada Juni 2021 di sebuah pasar di pusat kota Shiyan menewaskan 26 orang, melukai 138 orang, dan menyebabkan 11 penangkapan. Pada Maret 2019, 78 orang tewas dan 76 luka parah dalam ledakan di sebuah pabrik kimia di provinsi timur Jiangsu. Dalam kedua kasus tersebut, pejabat pemerintah menuduh perusahaan melakukan kelalaian.

Topik:

China Ledakan