Penikaman Massal di Taman Kanak-kanak China, 6 Orang Tewas

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 10 Juli 2023 18:15 WIB
Jakarta, MI - Enam orang tewas dan satu terluka dalam penikaman massal di sebuah taman kanak-kanak di China selatan, Senin (10/7). Seorang pria berusia 25 tahun bermarga Wu ditangkap karena dicurigai melakukan "serangan yang disengaja" di daerah Lianjiang di provinsi Guangdong, kata polisi setempat dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari NBC News. Serangan itu terjadi sekitar pukul 07:40 waktu setempat (19:40 ET). Para korban termasuk tiga siswa, dua orang tua dan satu guru, lapor Agence France-Presse, mengutip juru bicara pemerintah kota. Seorang juru bicara polisi Lianjiang mengatakan bahwa serangan itu adalah penusukan. Biro pendidikan kota mengatakan bahwa serangan itu masih dalam penyelidikan. Biro kepolisian setempat menolak berkomentar, dan panggilan ke departemen publisitas setempat dijawab. Kejahatan kekerasan jarang terjadi di China, yang memiliki undang-undang senjata yang ketat. Namun serangkaian serangan pisau yang menargetkan anak-anak dalam beberapa tahun terakhir telah menimbulkan kekhawatiran publik tentang keamanan sekolah dan mendorong janji pemerintah untuk mengambil tindakan. Serangan pada hari Senin adalah diskusi trending teratas di Weibo, setara dengan Twitter di China, yang telah dilihat lebih dari 400 juta kali pada sore hari. “Mengapa kasus serupa terus terjadi di China?” satu posting terbaca. Agustus lalu, seorang pria berusia 48 tahun membunuh tiga orang dan melukai enam lainnya di sebuah taman kanak-kanak di provinsi selatan Jiangxi. Pada April 2021, seorang pria dengan pisau menyerang sebuah taman kanak-kanak di wilayah selatan Guangxi, menewaskan dua anak dan melukai 16 siswa dan guru lainnya. Pada Juni 2020, seorang satpam yang membawa pisau melukai 39 orang, hampir semuanya pelajar, di sekolah dasar di Guangxi tempatnya bekerja. Pada November 2019, seorang pria memanjat dinding taman kanak-kanak di provinsi barat daya Yunnan dan menyerangnya dengan natrium hidroksida, menyebabkan lebih dari 50 anak menderita luka bakar. Pada Oktober 2018, seorang wanita berusia 39 tahun melukai 14 anak dengan pisau dapur di taman kanak-kanak di kota barat daya Chongqing. Pihak berwenang China telah meningkatkan keamanan di sekolah-sekolah sejak serangkaian serangan pada tahun 2010. Wen Jiabao, perdana menteri China saat itu, mengatakan kepada media pemerintah bahwa pemerintah tidak hanya akan memperkuat keamanan tetapi juga mengatasi akar penyebab serangan tersebut. Serangan tersebut, yang sering ditemukan dilakukan oleh orang-orang dengan masalah kesehatan mental, juga memicu diskusi tentang kesehatan mental di Tiongkok, di mana orang sering menghadapi hambatan untuk mengakses perawatan sebagian karena stigma sosial.