Gempa Jepang Putus Listrik ke Puluhan Ribu Rumah, Nuklir Aman?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 2 Januari 2024 06:41 WIB
Kondisi jalan di Jepang usai diguncang gempa M7,4, Senin (1/1)
Kondisi jalan di Jepang usai diguncang gempa M7,4, Senin (1/1)

Ishikawa, MI - Sebanyak 36.000 rumah tangga terputus aliran listrik usai Jepang diguncang gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,4 pada Senin 1 Januari 2023 pukul 16.10 waktu setempat. Lantas bagaimana dengan kondisi nuklir Jepang?

Otoritas Regulasi Nuklir mengatakan bahwa tidak ada kerusakan yang dilaporkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang Laut Jepang.

Ini termasuk lima reaktor aktif di pembangkit listrik Ohi dan Takahama Kansai Electric Power di Prefektur Fukui, dikutip dari laman BBC, Selasa (2/1).

Pabrik Shika milik Hokuriku di Ishikawa, yang terletak paling dekat dengan pusat gempa dilaporkan telah menghentikan dua reaktornya setelah gempa.

Hal ini dilakukan untuk pemeriksaan rutin dan tidak melihat dampak apa pun dari gempa tersebut, kata Otoritas Regulasi Nuklir Jepang.

Pada tahun 2011, gempa bumi paling dahsyat yang pernah tercatat di Jepang (magnitudo 9,0) melanda pantai timur negara itu.

Tak hanya itu saja, gempaJepang hari ini juga memicu tsunami yang menewaskan lebih dari 18.000 orang dan menyapu seluruh kota.

Hal ini juga menyebabkan kehancuran di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, di sisi timur pulau tersebut, yang dampaknya masih ditangani hingga saat ini.

Sebanyak 8.003 Warga Negara Indonesia (WNI) mendapat imbauan evakuasi pasca-gempa Jepang yang memicu peringatan tsunami di Prefektur Ishikawa.

"Wilayah kerja KJRI Osaka yang memperoleh imbauan evakuasi tsunami yaitu di tiga wilayah dengan total WNI terdata 8.003 orang," bunyi pernyataan resmi dari KJRI Osaka dikutip pada Selasa (2/1).

WNI tersebut tersebar di sejumlah wilayah dengan rincian sebagai berikut:

Fukui (WNI di Prefektur Fukui: 792)

Kyoto Utara (wil. Maizuru) (WNI di Prefektur Kyoto: 1.902)

Hyogo Utara (wil. Toyooka) (WNI di Prefektur Hyogo: 3.361)

Yamaguchi (WNI di Prefektur Yamaguchi: 1.234)

Tottori (WNI di Prefektur Tottori: 330)

Shimane (WNI di Prefektur Shimane: 384)

Dalam pernyataannya, KJRI Osaka menyebut bahwa peringatan tsunami juga dikeluarkan untuk Prefektur Niigata, Toyama, Yamagata, Fukui, dan Hyogo yang berada di sepanjang pantai Laut Jepang.

Pihak KJRI Osaka pun telah memberikan imbauan bagi WNI yang tersebar di wilayah kerjanya, termasuk mengaktifkan berbagai saluran komunikasi (sosial media dan nomor hotline telepon/WhatsApp) untuk WNI melaporkan dalam kondisi darurat. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai WNI yang terdampak.

"KJRI Osaka telah menyampaikan imbauan melalui seluruh kanal media sosial dan pesan melalui grup-grup WNI di wilayah Jepang Barat," lanjut pernyataan itu.

"KJRI terus memantau perkembangan gempa dan tsunami dan kondisi para WNI."

Sementara itu, sebelumnya Direktur PWNI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan bahwa KBRI Tokyo mencatat ada 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa, lokasi pusat gempa. (Wan)