Nyawa Melayang di Tragedi Kanjuruhan, Kapolda Jatim: Saya Menyesal!

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 4 Oktober 2022 14:30 WIB
Jakarta, MI - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, mengucapkan permintaan maaf atas terjadinya peristiwa Tragedi Stadion Kanjuruhan. Ia mengakui ada kekurangan dalam proses pengamanan. "Saya sebagai Kapolda ikut prihatin, menyesal, sekaligus minta maaf di dalam proses pengamanan yang berjalan ada kekurangan," kata Nico dalam konferensi pers, Selasa (4/10). Tragedi Kanjuruhan pecah usai Arema FC vs Persebaya dalam lanjutan Liga 1 2022/2023. Arema FC tumbang 2-3 dari Persebaya di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Usai laga, ada beberapa supoter yang menginvasi lapangan. Polisi merespons dengan tembakan ke arah suporter hingga membuat situasi di luar kendali. Lebih lanjut, ada sebanyak 450 korban 125 diantaranya tewas karena berdesakan dan gas air mata. Peristiwa ini mendapatkan sorotan dunia, penggunaan gas air mata di stadion sudah diharamkan oleh FIFA. Nico berjanji, akan mengevaluasi prosedur pengamanan pertandingan sepakbola. Pihaknya akan melakukan evaluasi dengan panitia pelaksana pertandingan dan PSSI agar pertandingan sepakbola bisa berjalan aman. "Ke depan kami akan mengevaluasi bersama-sama dengan panitia pelaksana, kemudian PSSI, sehingga harapannya pertandingan sepakbola ke depan, pertandingan sepakbola yang aman, nyaman dan bisa menggerakkan ekonomi," ungkapnya. Pihak Polri sudah melakukan langkah dengan mencopot 10 anggotanya buntut dari Tragedi Kanjuruhan. Salah satunya adalah, AKBP Ferli Hidayat, yang dicopot dari jabatan Kapolres Malang.