Kontak Nama 'Tuhan Yesus' di Grup WA Duren Tiga Terungkap, Ternyata Ini Sosoknya

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 20 Desember 2022 13:56 WIB
Jakarta, MI - Sosok di balik kontak nama 'Tuhan Yesus' di grup WhatsApp Duren Tiga, yang dibuat 3 hari setelah Brigadir Nofrianyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas, mulai terungkap. Kuasa hukum Ricky Rizal, Zena Dinda Defaga mengatakan sosok dibalik kontak nama 'Tuhan Yesus' diduga adalah Alfonsius, yang merupakan sekuriti yang bekerja di rumah pribadi Ferdy Sambo. Meski demikian, Zena mengatakan kliennya itu belum meyakini kebenaran dari dugaannya tersebut. "Ini saya juga tanyakan cuma Mas Ricky lupa. Tapi mungkin kalau nggak salah kata dia Alfonsius. Tapi mas Ricky nggak begitu yakin," kata kuasa hukum Ricky Rizal, Zena saat dikonfirmasi, Selasa (20/12). Zena menyebut grup bernama Duren tiga itu sudah lama ada, bahkan sejak Brigadir J masih hidup. Namun usai Brigadir J meninggal dunia, seluruh anggota grup keluar. Sehingga Ricky pun berinisiatif membuat kembali grup, untuk keperluan koordinasi antar para ajudan dan asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo. "Semua orang di grup itu pada left grup, makanya Ricky bingung gimana mau laporan-laporan. Jadi dibuatkan Ricky lagi, disitu ada Richard juga, tapi Richard left karena Richard ganti nomor. Makanya kemarin saat kami perjelas berapa orang yang ada di grup, lebih dari 7. Kalo disebutkan banyak," jelasnya. Dinda mengatakan grup WhatsApp itu memang dikhususkan untuk para ajudan dan ART untuk berkoordinasi dan hanya berisikan percakapan soal keperluan rumah. "Grup itu grup yang ada semua isi rumah FS, PC, karena kalau grup ABS (anak buah sambo) itu yang cuma ajudan aja. Tapi kalo duren tiga itu ada FS dan PC. Ada semua ART, ajudan, driver," ungkapnya. Sebelumnya, Ahli Digital Forensik Dittipidsiber Bareskrim Polri Adi Setya mengungkapkan bahwa ada grup WhatsApp bernama ‘Duren Tiga,’ yang dibuat 3 hari setelah Brigadir Nofrianyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas. Adi mengatakan di dalam grup tersebut ada kontak atas nama ‘Tuhan Yesus’. Hal itu disampaikan Adi saat menjadi saksi dalam sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir J, dengan terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Ricky Rizal (Bripka RR) dan Kuat Ma’ruf di PN Jakarta Selatan, Senin (19/12). Awalnya, jaksa penuntut umum bertanya riwayat percakapan yang ditemukan antara Bharada E dan Ferdy Sambo. Setelah itu, jaksa lalu bertanya riwayat percakapan lainnya yang ditemukan dalam pemeriksaan. Adi pun mengatakan ada grup WhatsApp bernama ‘Duren Tiga’ yang dibuat pada 11 Juli 2022. “Jadi di handphone tersebut ditemukan satu grup WhatsApp dengan nama Duren Tiga, di dalamnya ada beberapa kontak di grup tersebut di antaranya ada kontak WA nama Irjen Ferdy Sambo, kemudian ada kontak WA bernama Putri Candrawathi dan seterusnya,” kata Adi. “Di dalam ada terdakwa ini lima orang?” tanya jaksa. “Iya,” jawab Adi. “Ada percakapan?” ujar Jaksa. “Sudah tidak ada,” tutur Adi. “Terdeteksi nggak kapan dibikin?” tanya jaksa. “Grup ini dibuat pada tanggal 11/7/2022 oleh akun WA dengan nama Ricky Wibowo,” jawab Adi. Adi mengatakan Bharada E berada di grup tersebut tidak lebih dari satu hari. Ia mengatakan Bharada E dikeluarkan 3 jam setelah bergabung di grup. “Kalau di sini hanya rentang waktu singkat aku WA atas nama Richard masuk ke dalam grup tersebut tidak lebih dari satu hari. Dia di-add pada jam 05.00 pagi tanggal 11 (Juli) kemudian di-remove dari grup tersebut pada jam 08.00 pagi tanggal 11. Jadi nggak sampai 1 hari,” jelas Adi. “Di dalam grup Duren Tiga itu berapa orang?” tanya jaksa. “Lebih dari tujuh,” jawab Adi. Setelah itu, pengacara Bripka RR pun bertanya kepada Adi, siapa saja yang menjadi anggota grup WA ‘Duren Tiga’ tersebut. Saat itulah Adi mengatakan ada kontak WA atas nama ‘Tuhan Yesus’. “Tadi ahli jelaskan ada grup WhatsApp Duren Tiga. Siapa saja yang ada di dalam grup WhatsApp itu?” tanya pengacara Bripka RR. “Anggota grup WhatsApp bernama Duren Tiga yang pertama kontak WhatsApp atas nama Richard, yang kedua kontak WhatsApp atas nama Ricky Wibowo, yang ketiga kontak WhatsApp atas nama Damson, yang berikutnya kontak WhatsApp atas nama Daden,” jawab Adi. “Kontak WhatsApp atas nama Irjen Ferdy Sambo, kemudian kontak WhatsApp atas nama Putri Candrawathi, kemudian kontak WhatsApp atas nama Diryanto, kemudian kontak WhatsApp nama Om Kuat, kemudian kontak WhatsApp atas nama SMD, kontak WhatsApp atas nama Tuhan Yesus, kemudian kontak WhatsApp nama Alfanzu, kemudian kontak WhatsApp nama Sadam, berikutnya kontak WhatsApp atas nama Gusti Sejati. Berikutnya kontak WhatsApp atas nama Prayogi Iktara, kontak WhatsApp atas nama AR 19 dan yang terakhir kontak WhatsApp atas nama WTK46,” lanjut Adi. Lalu pengacara Bripka RR pun bertanya dari mana data itu didapat. Adi mengaku mendapatkan nama-nama kontak itu dari pemeriksaan terhadap telepon selular milik Bharada E. “Ahli transkrip dari handphone siapa saja? Saudara FS kah?” tanya pengacara Ricky. “Barang bukti nomor 2850/STP dengan nama Richard,” jawab Adi.