Konflik Kepetingan di Kasus Korupsi Kementan

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 14 Oktober 2023 01:43 WIB
Jakarta, MI - Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menduga ada konflik kepentingan dalam penangkapan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang terseret kasus dugaan korupsi di Kementan. Konflik kepentingan itu sangat kental terasa ketika penangkapan politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu ditengan kasus pimpinan KPK terseret dugaan pemerasan. Salah satu pimpinan KPK yang disebit-sebut adalah KPK Firli Bahuri. Novel menduga Firli sedang mencoba menutupi skandal pemerasan tersebut. Maka tidak heran KPK melakukan penangkapan terhadap Syahrul pada Kamis, 12 Oktober 2023, kemarin malam itu. "Saya meyakini sebagai abuse of power. Jadi, upaya Firli untuk menutup atau membungkam perkara pemerasannya," kata Novel, Jum'at (13/10). Selain itu, Novel juga meyakini KPK memiliki tendensi berbeda kepada Syahrul dalam penanganan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) ini. Buktinya, kata dia, jeda waktu penyelidikan dan penyidikan ketimpang jauh. "Ini ternyata bedanya (harinya) lama. Ini menunjukkan bahwa KPK tidak buru-buru, cenderung malah enggak mau menaikkan perkara ini walaupun sudah diputuskan," pungkas Novel. Syahrul Yasin Limpo kini telah ditahan bersama dengan dua anak buahnya, Muhammad Hatta dan Kasdi Subagyono. (An) #Korupsi Kementan