Ketua Komisi IV DPR Sudin Diduga Minta Jatah Proyek ke Eks Mentan Syahrul Tersangka Korupsi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 11 November 2023 11:38 WIB
Ketua Komisi IV DPR, Sudin (Foto: Ist)
Ketua Komisi IV DPR, Sudin (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Ketua Komisi IV DPR RI Sudim diduga meminta jatah proyek ke mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahru Yasin Limpo (SYL) yang merupakan tersangka kasus dugaan korupsi di Kementan. Komisi IV DPR RI merupakan mitra kerja Kementan. 

Hal ini berhembus ditengah giat penggeledahan di kediaman Sudin pada Jum'at (10/11) malam hingga Sabtu (11/11) dini hari.

Kabag Pemberitaan (Kabag) Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Ali Fikri, mengatakan penggeledahan rumah Sudin itu beralamat di Raffles Hills Blok E.2 No 31 RT 002 RW 016, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat. "Informasi yang kami peroleh benar, dan kegiatan saat ini masih berlangsung,” kata Ali Fikri, Jumat malam.

Selain itu, menurut informasi yang diperoleh juga bahwa penggeledahan di rumah Sudin itu juga untuk mencari jam tangan mewah merek Rolex. Selain jam tangan mewah, Sudin juga ditengarai menerima gratifikasi dari Syahrul Yasin Limpo dalam bentuk uang. 
 
Diketahui, KPK saat ini tengah memburu aliran dana korupsi politikus partai Nasional Demokrat (NasDem) itu. Untuk itu memastikan demikian, sejumlah saksi diperiksa, bahkan Sudin dijadwalkan diperiksa pada Jum'at (10/11) kemarin.  Namun Sudin tidak hadir sehingga penyidik menjadwalkan ulang pemanggilan pada Rabu (15/11).

Direktur Penyidikan KPK Brigjen Asep Guntur Rahayu mengatakan bahwa pemeriksaan itu dilakukan untuk mengusut ke mana saja aliran uang dugaan korupsi Syahrul Yasin Limpo.

"Kami penyidik tidak hanya membuktikan pemerasan saja, tapi kita mengikuti ke mana larinya uang-uang yang dikumpulkan atau dikorupsi oleh Saudara SYL," jelas Asep kepada wartawan, Jakarta, Kamis (9/11).

Asep mengatakan pihaknya sudah melakukan penggeledahan dan serangkaian pemeriksaan saksi-saksi untuk menyusuri aliran uang dalam kasus ini. Termasuk menyusuri ke Komisi IV DPR.

"Jadi ini juga seperti disampaikan Pak Alex. Sudah ada perkara-perkara lain, ada pengadaan barang dan jasa, ada juga melakukan penggeledahan di Ditjen Hortikultura".

"Sehingga dari penggeledahan itu kemudian dari tadi masalah temuan-temuan keterangan para tersangka dan saksi," kata Asep.

Menurut Asep, penyidik KPK saat ini tengah berfokus mengusut aliran uang korupsi dari SYL.

"Kami dari penyidik harus menyusuri ke mana aliran dana tersebut. Tentunya salah satunya ke Komisi IV DPR tersebut," tandasnya. (An)