Tiga ASN dan Kasir Bank Diduga Terjaring OTT KPK di Sidoarjo

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 26 Januari 2024 22:41 WIB
Salah satu ruangan Kabid BPPD Sidoarjo disegel KPK (Foto: Ist)
Salah satu ruangan Kabid BPPD Sidoarjo disegel KPK (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan sejumlah pihak di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim). Giat operasi tangkap tangan (OTT) itu digelar dari Kamis (25/1) hingga Jum'at (26/1), belum selesai.

“Memang betul ada kegiatan KPK di sana, dan masih berproses kegiatan dimaksud,” kata Kepala Bagian (Kabag) Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jum'at.

Dikabarkan bahwa KPK menangkap 10 orang dalam operasi senyap itu.  Berdasarkan informasi yang dihimpun Monitorindonesia.com, dari jumlah itu sedikitnya ada tiga orang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dan seorang pegawai bank daerah.

Kuat dugaan yang ditangkap KPK adalah AS dan S, keduanya pejabat BPPD Sidoarjo. Kemudian A, pejabat di Setda Kabupaten Sidoarjo. 

Sementara yang satunya adalah diduga salah satu kasir bank BUMD juga ikut terjaring operasi KPK. Aparat penegak hukum di Sidoarjo membenarkan adanya dugaan pemeriksaan ASN itu. “Iya betul ada yang memeriksa dari KPK dan Densus,” kata sumber di kepolisian, Jumat (26/1).

Namun demikian, KPK belum bisa mengungkap detail para individu tersebut. “Kami belum dapat menyampaikan secara utuh dan lengkap,” kata Ali.

KPK pun meminta masyarakat bersabar. Pasalnya, KPK memiliki aturan main 1x24 jam untuk menentukan status tersangka dalam penangkapan ini. (wan)