Caleg DPRK Aceh Tamiang Selundupkan 70 Kg Sabu, Polri Usut Keterlibatan Keluarga

![bandar narkoba aceh tamiang Petugas kepolisian menggiring tersangka berinisial S (tengah) yang diduga sebagai bandar besar narkoba setibanya dari Medan di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (27/5/2024). [Foto: Antara]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/bandar-narkoba-aceh-tamiang.webp)
Jakarta, MI - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengusut keterlibatan keluarga, calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (caleg DPRK) Aceh Tamiang, Sofyan dalam kasus dugaan jaringan narkoba.
Kasubdit 4 Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Pol. Gembong Yudha mengatakan, tersangka Sofyan melibatkan adik iparnya dalam pengiriman narkoba sabu, seberat 70 kilogram dari Aceh ke Jakarta.
“Dari tiga tersangka yang ditangkap pada 10 Maret di Lampung itu, salah satunya adik ipar tersangka,” kata Gembong, Jumat (31/5/2024).
Tiga tersangka yang ditangkap di Lampung itu, yakni S alias G, RAF alias F dan IA. Dua tersangka lainnya, merupakan orang kenalan yang sengaja direkrut untuk mengirimkan narkoba, dari Aceh ke Jakarta menggunakan jalur darat.
Pada saat penangkapan terjadi, Minggu (10/3/2024), tersangka Sofyan sudah melarikan diri, ketika mobil yang membawa barang bukti itu memasuki Pelabuhan Bakauheni.
“Jadi dia (Sofyan) ikut nganter juga sampai mendekati Bakauheni, dia turun. Terus anak buahnya suruh jalan sambil memantau. Ditangkap, tapi dia kabur ke Aceh,” ujarnya.
Sofyan sempat buronan, dan masuk daftar pencarian orang (DPO) selama hampir dua bulan. Dalam pelarian berada di wilayah dekat kebun sawit. Dan sempat pulang ke rumahnya di Aceh, lalu tidak terlacak lagi.
Penyidik terus melakukan pencarian, hingga diketahui keberadaan tersangka ada di Aceh. Pada Sabtu (25/5/2024) tersangka diketahui sedang berada di kedai kopi, lalu ke toko pakaian.
Sofyan berperan sebagai bandar, yang memberikan modal, pemilik barang serta kenal dengan pengirim barang di Malaysia.
Menurut Gembong, tersangka sempat menerima komisi dari jaringan Malaysia, senilai Rp380 juta.
“Dia dapat pertama itu Rp280 juta, terus ditambah Rp100 juta, total semuanya Rp380 juta,” jelasnya.
Menurut dia, uang tersebut digunakan tersangka untuk operasional membawa narkoba dari Aceh ke Jakarta.
Saat ini, penyidik sedang mendalami apakah uang kejahatan narkoba itu digunakan tersangka, untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.
“Masih sedang kami dalami,” tandasnya.
Topik:
Caleg DPRK Aceh Tamiang Selundupkan 70 Kg Sabu Sofyan Narkoba DPRK Aceh TamiangBerita Sebelumnya
Akhir Kasus Vina Tak Kunjung Usai: Kenapa Harus Menunggu 8 Tahun?
Berita Terkait

Kutuk Keras Kapolres Ngada Tersangka Asusila dan Pengguna Narkoba, Ketum PITI Dr Ipong Minta Kapolri dan Presiden Evaluasi Polri
16 Maret 2025 22:34 WIB
![Resahkan Warga Pakai Narkoba, 7 Pak Ogah di Jakbar Ditangkap Kepolisian Sektor Metro Tamansari saat menangkap salah satu tersangka juru parkir liar atau sering disebut "Pak Ogah" di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat, Sabtu (15/2/2025). [Foto: Doc. Humas Polres Metro Jakarta Barat]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/pak-ogah.webp)
Resahkan Warga Pakai Narkoba, 7 Pak Ogah di Jakbar Ditangkap
16 Februari 2025 10:08 WIB