Waduh!! Save Our Soccer Lapor Bareskrim Polri Soal Rumah Judi di Liga 1 2023/2024

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 13 Juli 2023 00:02 WIB
Jakarta, MI - Save Our Soccer (SOS) melaporkan keberadaan unsur-unsur rumah judi di kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 ke Bareskrim Polri, Rabu (12/7). Koordinator SOS, Akmal Marhali, mengungkapkan kegelisahannya terkait dengan masifnya promosi rumah judi SBOTOP. SBOTOP merupakan situs judi yang mengklaim terpercaya, termurah, dan tercepat. Musim ini, keberadaan rumah judi SBOTOP tampak di jersey Persikabo 1973. Selain itu, keberadaannya juga terdapat dalam sejumlah papan iklan elektronik yang menghiasi sejumlah laga BRI Liga 1 2023/2024. Menurut Akmal, maraknya judi online telah meresahkan masyarakat. Apalagi, tegas dia, dalam undang-undang juga tidak membolehkan judi dan segala turunannya beroperasi di Indonesia. "Ini harus ditindak tegas. Karena tidak berakhlak dan bisa merusak moral bangsa," ujar Akmal. Akmal menduga bahwa orang-orang atau badan hukum yang terlibat dan memberikan izin masuknya rumah judi sebagai sponsor klub Liga 1 harus diproses secara hukum. "Polisi harus bertindak tegas. Bahkan, harus juga mengusut apakah rumah judi yang menjadi sponsor tersebut juga terlibat dalam pengaturan skor pertandingan," katanya. Maklum, tambah dia, selama ini match fixing menjadi penyakit akut di sepak bola nasional. Polri sendiri telah mengeluarkan telegram bernomor ST/2122/X/RES.1.24/2021 berisi perintah kepada seluruh Kapolda untuk memberantas perjudian, apa pun bentuknya. Sementara itu PSSI lewat PT Liga Indonesia Baru (LIB)- juga pernah mengeluarkan surat edaran ke klub-klub yang menyatakan bahwa PT LIB tidak mengizinkan partisipan kompetisi menjalin kerja sama komersial dengan produk yang berkaitan dengan rokok, minuman beralkohol, dan rumah judi. Artinya, jelas Akmal, bila SBOTOP dibiarkan menjadi sponsor klub dan beriklan di sejumlah tayangan langsung melalui electronic aboard ini sudah pelanggaran hukum. "Baik itu hukum sepakbola (surat edaran LIB), maupun hukum negara (KUHP pasal 303)," tegasnya. Diketahui, SOS ini bukanlah yang pertama melaporkan soal adanya unsur-unsur judi dalam gelaran sepak bola Indonesia. Pada tanggal 22 Agustus 2022, Rio Johan Putra, seorang pencinta bola dan sekaligus akademisi telah melapor ke Bareskrim Polri terkait rumah judi yang menjadi sponsor klub Liga 1 Indonesia. Waktu itu, SOS bertindak sebagai saksi. Dalam laporan tersebut, ada tiga klub yang dilaporkan. Mereka adalah Persikabo, PSIS Semarang, dan Arema FC. Saat ini, PSIS dan Arema telah mencopot sponsor rumah judinya. Sementara Persikabo tetap dengan SBOTOP ditambahkan .net di belakangnya, sehingga terkesan sebagai portal berita. Pembiaran ini, menurut Akmal, membuat klub lain mengikuti cara yang sama. "Sungguh ini manipulasi dan tidak bisa dibiarkan. Akhirnya menjadi pembenaran," tegasnya. "Nantinya, bukan tak mungkin, sejumlah rumah judi seperti Mansion88, Dafabet, Man BetX, Sport Pesa, Ope Sport, Fun88, Bet365, Letou, Betway, W88, BWIN dan lainnya bisa masuk ke Indonesia dengan hanya menambahkan .net dibelakangnya sebagai portal berita. Ini berbahaya," bebernya. Maka dari itu, Akmal berharap agar masalah ini tak dipandang remeh. Ia juga berharap agar Presiden Jokowi memerintahkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk tak membiarkan praktek-praktek kotor ini berjalan karena akan merusak moral bangsa. "Pak Presiden Jokowi dengan Revolusi Mental-nya harus menjaga generasi muda Indonesia bebas dari pengaruh judi yang memang dilarang di Indonesia," katanya. "Inggris saja yang melegalkan judi sudah mengeluarkan kebijakan bahwa mulai musim 2025/2026 klub Liga Inggris tak boleh lagi disponsori rumah judi karena merusak mental generasi muda," timpalnya. "Pak Jokowi, tolong sepak bolanya. Negara tidak boleh kalah dengan bandar-bandar judi. Penyimpangan dan pelanggaran ini harus diusut tuntas," ujarnya. "Apalagi saat ini, pihak kepolisian sedang gencar-gencarnya memberantas perjudian termasuk judi online," imbuhnya. #Rumah Judi di Liga 1