Rosan Bocorkan Dua Investor Asing Tertarik Bentuk Dana Investasi dengan Danantara

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 24 April 2025 14:10 WIB
Danantara (Foto: Dok MI)
Danantara (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa dua investor asing tengah menjajaki peluang kemitraan strategis dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Meski masih dalam tahap awal, pembicaraan telah dimulai antara kedua pihak.

"Malah ada 2 [fund dari negara lain] langsung yang menghubungi kami, menghubungi saya juga untuk sama-sama membentuk perusahaan dana investasi bersama dengan Danantara,” ujar Rosan kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Kamis (24/4/2025).

Rosan belum mengungkap lebih banyak detail mengenai identitas kedua investor tersebut, namun ia memastikan bahwa diskusi tengah berlangsung secara serius.

Potensi kerja sama ini disebut-sebut akan difokuskan pada sektor infrastruktur dan sejumlah proyek lainnya yang masuk dalam prioritas pembangunan nasional.

Dalam kesempatan itu, Rosan juga menyinggung kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Qatar dalam pengelolaan dana investasi.

Ia menjelaskan bahwa kedua negara telah menyepakati pembentukan dana investasi senilai US$4 miliar, yang akan difokuskan tetapi tidak terbatas pada hilirisasi industri, energi terbarukan, dan fasilitas kesehatan di Indonesia. 

"Sebesar US$4 miliar dolar yang di mana dari Danantara sebesar US$2 miliar dolar dan pemerintah Qatar dalam hal ini QAE, yang di mana adalah Sovereign Wealth Fund dari mereka juga menaruh US$2 miliar dolar," imbuhnya,

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi pada kuartal I-2025 mencapai Rp465,2 triliun. Angka tersebut meningkat 2,7% secara kuartalan atau naik 15,9% secara tahunan.

Rosan menyampaikan, realisasi investasi pada kuartal I-2025 tersebut setara dengan 24,4% dari total target investasi pemerintah sepanjang 2024 senilai Rp1.905,6 triliun.

Sementara itu, jumlah tenaga kerja yang terserap selama periode tersebut mencapai 594.104 orang, mencatatkan kenaikan sebesar 8,5% secara tahunan.

Pertumbuhan investasi ini didorong penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Adapun, PMA tercatat sebesar  Rp230,4 triliun atau setara 49,5% dari total investasi dan PMDN sebesar Rp234,8 triliun atau setara 50,5%.

Dilihat berdasarkan wilayah, investasi yang mengalir ke Pulau Jawa tercatat sebesar Rp229,3 triliun, atau sekitar 49,3% dari total nilai investasi. Sementara itu, wilayah di luar Jawa tercatat senilai Rp235,9 triliun atau setara 50,7%.

“Ini menunjukan keyakinan dunia internasional dalam berinvestasi ke Indonesia terjaga,” pungkasnya.

Topik:

bpi-danantara danantara-indonesia rosan-roeslani