Laba Mayora Indah (MYOR) Anjlok 32% di Semester I-2025

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 31 Juli 2025 16:58 WIB
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) (Foto: Ist)
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Kinerja keuangan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) di paruh pertama 2025 menunjukkan ironi yang mencolok. Meski berhasil meningkatkan penjualan, perusahaan justru mencatat penurunan tajam pada laba bersih sebesar 32,09% secara tahunan (YoY).

Mengacu pada laporan keuangan yang dirilis, laba bersih MYOR pada semester I-2025 hanya tercatat Rp1,16 triliun, jauh turun dibandingkan Rp1,71 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Padahal, penjualan bersih perusahaan meningkat 9,69% menjadi Rp17,79 triliun, dari sebelumnya Rp16,22 triliun.

Kontributor utama penjualan masih berasal dari segmen makanan olahan dalam kemasan sebesar Rp10,48 triliun, disusul oleh minuman olahan dalam kemasan senilai Rp9,03 triliun.

Secara geografis, pasar domestik masih menjadi andalan utama MYOR dengan kontribusi sebesar Rp10,44 triliun. Disusul pasar Asia Rp6,80 triliun dan pasar lainnya Rp546,21 miliar.

Namun, kenaikan penjualan ini dibarengi dengan membengkaknya beban pokok penjualan yang melonjak menjadi Rp14,01 triliun, naik dari Rp12,03 triliun pada semester I 2024.

Dengan demikian, beban tersebut menyerap sebagian besar dari total penjualan MYOR. Tak heran, laba bruto pun ikut tergerus menjadi Rp3,77 triliun dari sebelumnya Rp4,19 triliun. Beban usaha juga mengalami kenaikan tipis dari Rp2,18 triliun menjadi Rp2,23 triliun.

Hal itu menyebabkan laba usaha MYOR turun dari Rp2 triliun menjadi hanya Rp1,53 triliun pada semester I 2025. Pada akhirnya, peningkatan berbagai beban ini membuat laba bersih yang dibukukan perusahaan susut pada semester I 2025.

Per akhir Juni 2025, total aset MYOR meningkat menjadi Rp30,23 triliun, naik dari posisi Rp29,72 triliun pada akhir Desember 2024. 

Namun, total liabilitas juga ikut naik menjadi Rp13,31 triliun, dari sebelumnya Rp12,62 triliun. Sementara itu, ekuitas mengalami penurunan tipis dari Rp17,10 triliun menjadi Rp16,92 triliun.

Topik:

pt-mayora-indah-tbk-myor kinerja-keuangan