Krakatau Steel (KRAS) Bakal Dapat Suntikan Dana dari Danantara

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 14 November 2025 14:48 WIB
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) (Foto: Dok MI)
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) selangkah lagi menyusul PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebagai BUMN kedua yang akan menerima suntikan dana dari Danantara. Proses verifikasi terhadap rencana penyuntikan dana tersebut kini telah memasuki fase final.

Managing Director Non-Financial Holding Operasional Danantara, Febriany Eddy, mengungkapkan bahwa Danantara melalui PT Danantara Asset Management (DAM) akan menyalurkan modal kerja (working capital) untuk mendukung operasional Krakatau Steel. Suntikan ini diberikan guna membantu perusahaan baja pelat merah tersebut keluar dari tekanan finansial yang belakangan semakin berat.

"Kalau dilihat Krakatau Steel, kondisi keuangannya hari ini tidak baik. Mereka kan, ya kalau dilihat itu minta dukungan dana dalam bentuk modal kerja. Mungkin kemarin Dirutnya sudah spill-spill (membocorkan) sedikit lah," ujarnya dalam Media Briefing di Kantor Danantara, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

"Tapi jumlah (suntikan dana) segala macam masih divalidasi ya. Tapi dalam waktu dekat, ini sudah tahap final," sambungnya.

Kondisi likuiditas Krakatau Steel saat ini dalam tekanan berat. Laporan keuangan per 30 September 2025 menunjukkan modal kerja perseroan tercatat negatif hingga Rp25 triliun.

Febriany menegaskan bahwa rencana suntikan modal Danantara kepada KS merupakan bagian dari misi besar SWF Indonesia itu untuk memperkuat kembali basis manufaktur nasional. Dia menilai, sektor manufaktur, termasuk baja berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas dan berkeahlian tinggi, yang menjadi salah satu tujuan strategis Danantara.

"Kita akan lakukan, membangun kembali manufacturing base yang kuat di Indonesia. Ini akan menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas dan skilled. Itu goal (tujuan) akhirnya," katanya.

Febriany menambahkan, Krakatau Steel memiliki peluang besar untuk kembali berperan sebagai pilar industri baja nasional, didukung oleh lokasi kawasan industri yang strategis dan lengkap dengan berbagai infrastruktur penunjang.

"Jadi kita akan memberikan mereka modal kerja untuk operasi mereka, (bisnis) inti bajanya hari ini. Kalau dilihat Krakatau Steel punya potensi luar biasa, kawasan industri itu di lokasi yang bagus sekali, ada akses tol, ada akses kereta, kemudian dia punya pelabuhan, bisa sampai 200 ribu DWT. Ini ingredients (bahan baku) dari good location (lokasi strategis) itu sudah ada," tutur Febriany.

Namun, ia menekankan bahwa revitalisasi talenta dan sumber daya manusia di Krakatau Steel menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki perseroan. Febriany menggambarkan kondisi terbaru perusahaan itu cukup memprihatinkan, mulai dari fasilitas yang tidak lagi terawat hingga jumlah pekerja yang menyusut drastis dibandingkan masa kejayaannya.

"Jadi kita ingin menghidupkan, menjayakan kembali Krakatau Steel. Sekarang kok sedih ya, ilalang tumbuh gitu. Terus gedung-gedungnya sudah tidak terawat lagi. Dulu puluhan ribu pekerja, sekarang tinggal segini. Menurut saya, kalau itu kita lakukan dengan betul, Krakatau Steel luar biasa memberikan manfaat," pungkasnya.

Topik:

krakatau-steel kras danantara suntikan-modal