Sahroni Dikabarkan 'Kabur' ke Singapura, Ada yang Bilang Dia "Pengecut dan Culun"

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 29 Agustus 2025 23:12 WIB
Di tengah panasnya aksi unjuk rasa yang melanda Jakarta dan sejumlah daerah, keberadaan Ahmad Sahroni menjadi sorotan publik. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem itu disebut meninggalkan Indonesia sejak 27 Agustus 2025 dan berada di Singapura.
Di tengah panasnya aksi unjuk rasa yang melanda Jakarta dan sejumlah daerah, keberadaan Ahmad Sahroni menjadi sorotan publik. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem itu disebut meninggalkan Indonesia sejak 27 Agustus 2025 dan berada di Singapura.

Jakarta, MI - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ahmad Sahroni yang baru saja dicopot dari jabatan Wakil Ketua Komisi III DPR RI dikabarkan "kabur" ke Singapura.

Kabar itu berhembus di tengah hangatnya aksi unjuk rasa (unras) di Jakarta hingga di sejumlah daerah. Sahroni dikabarkan meninggalkan Indonesia sejak 27 Agustus 2025.

Dalam unggahan akun X @senjatanuklir, ditampilkan tangkapan layar percakapan yang menyebut Sahroni sudah tidak berada di Indonesia. "Sahroni udah gak di Indo dari 2 hari lalu," demikian isi pesan yang dibagikan pada Jumat (29/8/2025).

Warga yang mengaku sempat melihat Sahroni di Singapura juga mengatakan tidak mengetahui keberadaan terakhirnya. "Singapura terakhir, gak tau kalo pindah lagi," lanjut keterangan itu.

Sementara akun_buat_marah, juga membagikan foto Ahmad Sahroni saat berada di bandara. Politisi NasDem itu tampak santai mengenakan jaket cokelat, topi hitam, dan earphone sambil bermain ponsel. "Sahroni kabur nih ke SG (Singapura)," kata akun tersebut.

Dugaan itu semakin diperkuat dengan unggahan influencer sekaligus founder Malaka Project, Ferry Irwandi. Ia menduga Ahmad Sahroni memang pergi ke Singapura.

"Kalau ini benar, maka orang ini sama pengecut dan rendahnya dengan katak bhizzer. Mau kabur sejauh apapun, warga sipil akan selalu ada dimanapun. Hadapi kausalitas yang anda sudah lahirkan bukan kabur. Sekali lagi jika ini benar, Kami tidak sudi diwakili pengecut bermental culun seperti anda," tulis Ferry dalam akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahannya, Ferry juga menyertakan foto seseorang yang diduga Ahmad Sahroni tengah duduk di ruang tunggu bandara dengan jaket dan topi.

Sebelumnya, Ahmad Sahroni resmi dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI dan dimutasi menjadi anggota Komisi I. Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari Ahmad Sahroni terkait keberadaannya maupun kabar dugaan kabur ke Singapura.

Massa cari Sahroni

"Mana Sahroni?" begitu teriakkan massa aksi dari unsur mahassiswa yang mendatangi gedung DPR RI pada Kamis (28/8/2025) siang.
Pantauan Monitorindonesia.com, massa terlihat membuang petasan ke dalam gedung DPR. Bahkan ada juga yang membakar ban. Sementara petugas kepolisian mengimbau kepada para peserta aksi untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya dengan tertib, dan kondusif, tidak melakukan pengrusakan dan kegiatan yang membahayakan.

Namun massa tetap meneriakkan nama anggota DPR dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni. Dan juga meminta agar pintu gerbang DPR RI dibuka sekarang!, "Mana ini anggota DPR nya! Buka buka buka pintunya, buka pintunya sekarang juga," kata massa.

Sahroni sebelumnya menyebut rakyat tolol. Pun dinilai bisa memperparah krisis politik nasional, permintaan bubarkan DPR merupakan frustrasi publik yang kecewa di tengah kesulitan ekonomi dan PHK di mana-mana.

Diperparah lagi di tengah situasi banyak rakyat yang susah mencari pekerjaan tapi muncul informasi ada tunjangan yang fantastis untuk anggota dewan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan menilai, pernyataan Anggota Komisi III DPR RI itu kurang bijak dan cenderung memantik kemarahan publik. 

“Harusnya Sahroni memahami 'bubarkan DPR’ yang dilontarkan oleh publik merupakan bentuk kritik dan kekecewaan atas kinerja DPR, terutama terkait dengan kenaikan gaji dan tunjangan Anggota DPR,” kata Iwan, Selasa (26/8/2025).

Mirisnya, di tengah rakyat yang sedang susah, cari kerja susah, harga-harga barang naik, pajak makin mencekik malah gaji dan tunjangan anggota DPR naik, bahkan pajaknya pun dibayar oleh negara. 

Belum lagi gaya komunikasi dan argumentasi pimpinan dan Anggota DPR yang tidak rasional, prematur, menyesatkan bahkan kasar seperti Ahmad Sahroni ini. Hal-hal seperti inilah yang membuat rakyat tambah frustasi. 

Apa mereka tidak belajar dari kejadian di Kabupaten Pati, Jawa Tengah kemarin? Rakyatnya marah karena gaya komunikasi pemimpinnya yang tidak baik bahkan menantang.

“Saya hawatir, akibat pernyataan Ahmad Sahroni yang cukup kasar ini membuat rakyat marah dan terjadi demo besar-besaran seperti di Pati kemarin,” katnya.

Sebaiknya, kalau tidak bisa memberikan solusi dari kritik-kritik yang dilontarkan rakyat, setidaknya jangan direspon dengan gaya komunikasi yang kasar dan kurang beradab.  “DPR sebagai wakil rakyat mestinya memberikan solusi dan membuat adem dengan kinerja dan pernyataan-pernyataannya di tengah publik,” pungkasnya.

Topik:

Sahroni DPR RI Demo DPR