Nusron Ngaku Tak Tahu Dugaan Jual Ulang Tanah Negara di Proyek Whoosh

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 11 November 2025 17:46 WIB
Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid (Foto: Ist)
Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengaku belum mengetahui dugaan praktik korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh yang tengah diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dugaan tersebut mencuat lantaran KPK menduga terdapat tanah milik negara yang dijual kembali ke negara dalam proyek ini.

"Wah, aku belum tahu itu. Ya biarin saja nanti KPK-nya untuk menjelaskan. Biar diteliti oleh KPK dulu," ujarnya saat ditemui di Kementerian Koordinator bidang Pangan, Selasa (11/11/2025).

Namun demikian, Nusron menegaskan bahwa Kementerian ATR/BPN siap memberikan dukungan jika KPK membutuhkan data selama proses penyelidikan.

"Kami prinsipnya sebagai ATR/BPN, kalau dimintain data ya kami sampaikan. Kami katakan itu saja. Tapi pengadaan tanah itu pasti sudah melalui prosedur yang ketat," kata Nusron.

"Biasanya kalau soal harga, harga itu pakai appraisal [proses penilaian atau penaksiran nilai suatu aset]. Kalau nggak terjadi kesepakatan appraisal, ngotot konsinyasi. Biasanya," terangnya.

Sebelumnya, KPK telah mencium dugaan tindak korupsi dalam proyek kereta cepat Whoosh. Lembaga antirasuah tersebut menduga ada praktik penjualan kembali tanah milik negara kepada negara.

KPK menyebut, sejumlah lahan tersebut dijual tidak sesuai dengan nilai pasar, bahkan ada yang lebih tinggi dari seharusnya. Padahal, tanah negara yang digunakan untuk proyek pemerintah seharusnya tidak memerlukan pembayaran sama sekali.

Topik:

nusron-wahid kereta-cepat utang-whoosh dugaan-korupsi-whoosh