Sidak Pasar Tanpa Belanja Usai Apel Perdana, Pemprov Malut hanya Pura-pura Peduli?


Sofifi, MI – Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut), Sarbin Sehe, memimpin apel perdana pasca dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025. Apel yang digelar di halaman Kantor Gubernur Malut pada Senin, 24 Februari 2025, ini dihadiri oleh ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN), pejabat dari berbagai OPD, serta staf ahli gubernur.
Dalam kesempatan ini, Sarbin menegaskan tiga fokus utama yang akan menjadi prioritas bagi jajaran pemerintahan di bawah kepemimpinannya.
Sarbin Sehe memulai amanatnya dengan menekankan pentingnya membangun birokrasi yang bersih dan profesional. Ia menyatakan bahwa ASN adalah penentu utama dalam jalannya pemerintahan yang efektif dan efisien.
“Birokrasi itu seperti kapal, dan ASN adalah nahkoda kapal tersebut. Jika ASN profesional, maka roda birokrasi akan berjalan lancar dan dapat melayani masyarakat dengan baik,” ujarnya.
Menurutnya, cita-cita reformasi birokrasi yang digagas oleh pemerintah pusat harus diimplementasikan di Maluku Utara, dengan ASN berfungsi sebagai agen perubahan yang melayani rakyat dengan penuh tanggung jawab.
Wagub juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dan sistem informasi dalam melaksanakan tugas pemerintahan.
“Sebagai ASN, kita harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan memaksimalkan sistem informasi untuk mempercepat pekerjaan,” ungkapnya.
Sarbin menegaskan, bahwa dalam era digital, proses administrasi harus lebih cepat, termasuk pengurusan kenaikan pangkat dan gaji berkala yang sering dikeluhkan karena lambat.
Ia juga berharap agar tata kelola keuangan dapat dipercepat, dengan tetap menjaga kepatuhan terhadap peraturan yang ada.
Menjelang bulan suci Ramadhan, Wagub Sarbin juga mengingatkan para ASN untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pangan.
“Ketersediaan pangan harus dipastikan, agar masyarakat dapat menjalani ibadah puasa dengan tenang,” tegasnya.
Sarbin mengingatkan bahwa setiap tahun, permintaan terhadap bahan pokok meningkat menjelang Ramadhan, dan pemerintah harus siap mengantisipasi potensi lonjakan harga.
“Saya berharap kita semua bisa menjalani bulan suci ini dengan semangat dan gembira. Mari kita menjadi pembisik yang baik, bukan pembusuk,” kata Sarbin menutup arahannya.
Sarbin Sehe juga memberikan apresiasi kepada Penjabat (Pj) Gubernur dan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) yang telah menjalankan peran transisi dengan baik.
“Saya mengucapkan terima kasih atas segala usaha dan kerja keras mereka dalam menjaga stabilitas pemerintahan selama masa transisi. Semoga kita dapat terus bekerja sama untuk kemajuan daerah,” ujarnya.
Dalam rangka memastikan kestabilan harga pangan, Wagub Sarbin melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Galala pada Senin, 24 Februari 2025.
Dalam kunjungan tersebut, Sarbin bersama rombongan, yang terdiri dari Sekretaris Daerah, Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, serta beberapa kepala dinas, berkeliling pasar untuk mengecek ketersediaan bahan pangan dan memantau harga komoditas utama yang sering dibutuhkan masyarakat selama Ramadhan.
Sarbin mengungkapkan bahwa secara umum, stok bahan pangan di Pasar Galala masih stabil.
“Alhamdulillah, stok bahan pokok di pasar masih cukup dan harganya masih terjangkau,” ujar Sarbin.
Namun, ia juga mencatat adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti telur, beras, dan cabai.
Menurut salah seorang pedagang, kenaikan harga ini disebabkan oleh faktor logistik, terutama ongkos pengiriman barang melalui jalur Sidangoli.
“Pengiriman lewat Sidangoli memang menambah biaya ongkos kirim, sehingga harga barang jadi naik,” jelas salah satu pedagang.
Meskipun ada kenaikan harga, Wagub Sarbin menilai bahwa lonjakan harga tersebut tidak terlalu signifikan.
“Kenaikan harga telur, beras, dan cabai memang terjadi, tetapi masih dalam batas yang wajar. Kenaikan ini lebih disebabkan oleh faktor pengiriman, dan harga-harganya tidak naik drastis,” ujar Sarbin.
Sarbin menegaskan bahwa Pemprov Malut akan terus memantau ketersediaan bahan pangan di pasar-pasar lainnya, serta memastikan harga tetap stabil menjelang Ramadhan.
“Stok pangan di Pasar Galala masih aman, dan kami akan terus memantau harga dan pasokan bahan pangan di pasar-pasar lain,” katanya.
Namun, di tengah sidak tersebut, para pedagang mengungkapkan beberapa keluhan terkait kondisi pasar yang kurang memadai, seperti jalan yang tidak nyaman dan fasilitas yang terbatas.
Mereka berharap agar pemerintah dapat meningkatkan infrastruktur pasar, sehingga dapat memberikan kenyamanan lebih bagi pedagang dan pengunjung.
Menurut pantauan Monitorindonesia.com, kunjungan Wagub Sarbin dan rombongan ke Pasar Galala berlangsung sekitar satu jam, dari pukul 11.56 hingga 12.20. Namun, yang cukup mencolok dalam kunjungan tersebut adalah tidak adanya transaksi pembelian apapun.
Sarbin dan rombongan hanya melakukan pemantauan harga dan berdiskusi singkat dengan para pedagang tanpa membeli barang.
Kunjungan Wagub Sarbin Sehe ke Pasar Galala menegaskan pentingnya stabilitas harga pangan menjelang Ramadhan. Meskipun stok pangan terpantau aman, pemerintah perlu terus memantau perkembangan harga dan kelancaran distribusi barang, terutama yang dipengaruhi oleh faktor logistik.
Di sisi lain, evaluasi terhadap kondisi pasar dan infrastruktur yang ada juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan agar pasar seperti Pasar Galala dapat lebih nyaman dan layak untuk pedagang dan pengunjung.
Selain itu, apel perdana yang dipimpin oleh Wagub Sarbin menjadi momentum penting untuk mengukuhkan komitmen dan sinergi antara jajaran Pemprov Malut dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan, serta memastikan pembangunan berjalan dengan baik di bawah kepemimpinan Gubernur Sherly Tjoanda dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe. (Rais Dero)
Topik:
Maluku Utara Wakil Gubernur Maluku Utara