Gibran-Sherly Sambangi SR dan Kantor Baru BPKP di Sofifi

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 17 Oktober 2025 22 jam yang lalu
Wapres Gibran Rakabuming Raka dan Gubernur Sherly Tjoand, Mengunjungi Sekolah Rakyat (SR) Desa Akekolano (Foto Istimewa).
Wapres Gibran Rakabuming Raka dan Gubernur Sherly Tjoand, Mengunjungi Sekolah Rakyat (SR) Desa Akekolano (Foto Istimewa).

Sofifi, MI -  Kunjungan kerja Wapres Gibran Rakabuming Raka di Malut selama dua hari menjadi momentum penting bagi pembangunan sumber daya manusia di daerah ini. Salah satu agendanya yang menarik perhatian publik adalah peninjauan Sekolah Rakyat (SR) di Desa Akekolano, Sofifi, pada Kamis (16/10/2025), yang turut didampingi oleh Gubernur Malut, Sherly Tjoanda beserta jajaran Forkopimda.

Sekitar pukul 10.47 WIT, rombongan Wapres Gibran sendiri tiba di lokasi sekolah. Di sana, Gibran meninjau langsung proses belajar-mengajar, ruang asrama, serta fasilitas logistik yang menunjang kebutuhan para siswa. 

Kunjungan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk komitmen pemerintah pusat memperkuat pemerataan pendidikan melalui program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif di bawah Kementerian Sosial RI yang memberikan akses pendidikan berasrama gratis bagi anak-anak dari keluarga pra-sejahtera.

Kepala Sentra Wasana Bahagia, Osep Mulyani, yang mengelola Sekolah Rakyat Akekolano, menjelaskan bahwa saat ini sekolah tersebut menampung 50 siswa, terdiri dari 31 laki-laki dan 19 perempuan. 

Menurutnya, seluruh kebutuhan siswa telah ditanggung oleh pemerintah, mulai dari pendidikan, asrama, hingga konsumsi.

“Seluruh kebutuhan siswa ditanggung pemerintah, tanpa membebankan biaya kepada orang tua,” ujar Osep.

Program ini, kata dia, tidak hanya memberikan akses pendidikan, tetapi juga menanamkan kemandirian dan karakter sosial bagi anak-anak yang berasal dari latar belakang ekonomi terbatas.

Salah satu momen mengharukan dalam kunjungan tersebut adalah ketika Bayu Nadhir, siswa Sekolah Rakyat, membacakan puisi berjudul “Pemimpin Muda” di hadapan Wapres Gibran. Dengan suara bergetar, Nadhir mengungkapkan rasa bangganya bisa tampil langsung di depan orang nomor dua di Indonesia itu.

“Gugup, tapi bangga,” ucapnya singkat setelah membacakan puisi.

Nadhir juga berharap agar fasilitas olahraga di sekolahnya dapat ditingkatkan agar siswa bisa tetap sehat dan bersemangat dalam belajar.

“Kami ingin lebih banyak fasilitas olahraga, supaya kami sehat juga, tidak hanya belajar,” tambahnya dengan polos.

Di sisi lain, Fahmi Adi Nugroho, guru sosiologi di sekolah tersebut, menilai bahwa keberadaan Sekolah Rakyat menjadi bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat.

“Inilah wujud nyata negara hadir bagi anak-anak di daerah terpencil. Pendidikan bukan lagi mimpi bagi mereka, tapi kenyataan yang bisa mereka rasakan setiap hari,” tegas Fahmi.

Kunjungan Wapres Gibran di Sofifi juga disertai agenda lain, yaitu meninjau pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP di Sofifi. Namun, perhatian publik lebih tertuju pada Sekolah Rakyat, tempat di mana simbol keberpihakan negara terhadap anak-anak kurang mampu diwujudkan secara konkret.

Sebelum meninggalkan lokasi, Gibran menyempatkan diri menyapa warga yang menunggu di luar pagar sekolah. Suasana haru bercampur semangat ketika masyarakat spontan meneriakkan nama sang Wapres. 

Bagi warga Akekolano, momen tersebut bukan sekadar pertemuan dengan pejabat negara, melainkan tanda bahwa pemerintah benar-benar hadir di tengah mereka.

Kehadiran Gubernur Sherly Tjoanda mendampingi langsung Wapres menambah makna simbolik dari kunjungan itu. Sejak awal menjabat, Sherly dikenal memiliki perhatian besar terhadap pembangunan manusia dan pendidikan berkeadilan. Program-program seperti Sekolah Rakyat, beasiswa anak pesisir, dan rehabilitasi rumah layak huni menjadi bagian dari komitmennya menempatkan manusia sebagai pusat pembangunan di Maluku Utara.

Kunjungan bersama ini menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah tengah bergerak ke arah yang sama, memastikan tidak ada anak di Malut yang tertinggal dari akses pendidikan bermutu.

Bagi masyarakat Akekolano, kehadiran Gibran dan Sherly bukan hanya seremonial, melainkan bukti nyata bahwa pembangunan manusia tidak lagi berhenti di atas kertas, melainkan hadir di ruang-ruang kehidupan masyarakat itu sendiri. (Jainal Adaran)

Topik:

Wapres Gibran Maluku Utara Gubernur Maluku Utara Sherly