Apa Dampak Polusi bagi Kesehatan Anak?

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 21 Oktober 2022 16:04 WIB
Jakarta, MI - Polusi udara merupakan risiko lingkungan utama bagi kesehatan. Semakin rendah tingkat polusi udara, semakin baik kesehatan kardiovaskular dan pernapasan masyarakat, baik dalam jangka panjang maupun pendek, ujar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Secara global, 93% anak-anak tinggal di lingkungan dengan tingkat polusi tinggi dari yang direkomendasikan oleh pedoman WHO, dan lebih dari 1 dari 5 kematian anak terkait dengan bahaya lingkungan. Kasus baru asma anak Beberapa penelitian telah memberikan penjelasan tentang hal ini. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 oleh Barcelona Institute for Global Health (ISGlobal) dan diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health, dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan anak dievaluasi. Studi ini mengungkapkan bahwa 33% kasus baru asma anak di Eropa disebabkan oleh polusi udara. Fakta ini mencerminkan kebutuhan untuk menerapkan kebijakan efektif yang ditujukan untuk mengurangi polusi lingkungan di seluruh Eropa, terutama untuk mengurangi beban penyakit pada anak-anak. Dampak polusi terhadap kesehatan anak Polusi udara di rumah dan di luar rumah menyebabkan lebih dari 50% infeksi saluran pernapasan bawah akut di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, menurut data WHO. Selain itu, hal ini juga terkait dengan peningkatan dan keparahan alergi pernapasan pada anak-anak dan dengan perkembangan asma anak. Anak-anak lebih rentan. Mereka mungkin menderita dari paparan polutan udara karena mereka memiliki saluran udara yang lebih sempit, menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan melakukan aktivitas fisik, dan mereka juga bernapas melalui mulut lebih sering daripada orang dewasa. Dengan demikian anak-anak menghirup lebih banyak polutan dari udara tanpa terfilter. Selama kehamilan, paparan ibu terhadap masalah ini juga bisa berbahaya. Dalam beberapa penelitian, telah ditunjukkan bahwa itu dapat mengubah populasi sel kekebalan pada bayi baru lahir dan membuat anak-anak rentan terhadap alergi dan asma. Polutan yang mempengaruhi pernapasan Dari Spanish Society of Clinical Immunology, Allergology and Pediatric Asthma (SEICAP), mereka memperingatkan bahwa kontaminasi partikel dapat menyebabkan masalah pernapasan. Ini terbentuk ketika potongan-potongan kecil debu, kotoran, asap, jelaga, dan hal-hal lain tersuspensi di udara. Semakin kecil partikel, semakin dalam mereka bisa masuk ke paru-paru. Di antara sumber-sumber yang paling berpolusi di kota-kota, yang paling dominan berasal dari pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik, transportasi, asap hasil memasak, pemanas dan pembakaran sampah. Selanjutnya ada tembakau/rokok, yang merupakan polutan dalam ruangan di rumah. Selain menjadi kebiasaan berbahaya bagi perokok itu sendiri, itu adalah aktivitas yang berkontribusi pada peningkatan polusi di dalam rumah.

Topik:

Health Polusi