Kabupaten Bekasi Masuk PPKM level 1 Kewaspadaan Covid-19
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/qm83HmrPQy3Utzf9SSKYUb2Q38qQ5ztwWXIBX93T.jpg )
Adelio Pratama
Diperbarui
2 November 2021 11:08 WIB
![Kabupaten Bekasi Masuk PPKM level 1 Kewaspadaan Covid-19](https://monitorindonesia.com/2021/10/PPKM-JAWA-BALI.jpg)
Kabupaten Bekasi, Monitorindonesia.com - Pemerintah kembali menurunkan satu level penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dari level 2 menjadi level 1 tingkat kewaspadaan Covid-19.
"Terhitung hari ini hingga dua minggu ke depan kita masuk katagori PPKM level 1 sesuai ketetapan pemerintah," kata Juru Bicara Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Selasa (2/11/2021).
Melansir Antara, dia mengatakan kebijakan ini berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2021 terkait PPKM Level 3, Level 2, dan Level di wilayah Jawa dan Bali yang berlaku pada 2-15 November 2021.
"Di Jawa Barat selain Kabupaten Bekasi ada tiga daerah lain yang juga berstatus level 1 yakni Kota Bogor, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Banjar," katanya.
Alamsyah menyatakan penurunan level tingkat kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona di wilayahnya mengacu pada indikator epidemiologi termasuk keberhasilan program akselerasi vaksinasi.
"Kabupaten Bekasi turun ke level 1 berdasarkan keberhasilan semua indikator epidemiologi kesehatan, termasuk penurunan angka kasus aktif dan kapasitas rumah sakit, serta capaian vaksinasi di atas 70 persen baik masyarakat umum maupun lansia," katanya.
Dirinya meminta segenap masyarakat untuk tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan ketat serta tidak larut dalam euforia penurunan tingkat kewaspadaan COVID-19 di wilayahnya.
"Meskipun Kabupaten Bekasi kini sudah ada di level 1 tapi ini hanyalah statistik yang sewaktu-waktu bisa berubah. Kunci utama penanganan COVID-19 tetap bertumpu pada kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan ketat jadi mohon jangan diabaikan," ucapnya.
Alamsyah juga meminta masyarakat bersama-sama mengantisipasi potensi terjadinya gelombang ketiga penyebaran virus corona yang diprediksi pemerintah akan melanda Indonesia jelang tahun baru 2022.
"Kita harus lebih waspada agar gelombang ketiga yang diprediksi itu tidak terjadi. Kami mengimbau pelaku perjalanan untuk selalu menjalani tes antigen dan PCR. Selain itu tes acak juga akan kami perbanyak lagi, persiapan rumah sakit rujukan, hingga optimalisasi aplikasi PeduliLindungi," kata dia.
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Nusantara
![Akan Didemo Alumninya, SMAN 13 Bekasi Dijaga Ketat Kepolisian dan TNI Guru Bahasa Inggris SMAN 13 Bekasi Kota, Tika (tengah) saat konferensi pers (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/humas-sman-13-bekasi-kota-tika-tengah-saat-konferensi-pers-foto-dok-mi.webp)
Akan Didemo Alumninya, SMAN 13 Bekasi Dijaga Ketat Kepolisian dan TNI
26 Juli 2024 14:27 WIB
Nusantara
![Kejari Kota Bekasi Didesak Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi Kadispora Aksi Demo di Depan Gedung Kejari Kota Bekasi Dikawal Aparat Kepolisian (Foto/MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/aksi-demo-di-depan-gedung-kejari-kota-bekasi-dikawal-aparat-kepolisian-fotomi.webp)
Kejari Kota Bekasi Didesak Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi Kadispora
25 Juli 2024 18:00 WIB
Nusantara
![Siswa/Siswi Mendemo Kepala SMAN 13 Bekasi karena Diduga Bejat dengan Bendahara Komite Aksi demo Siswa/Siswi SMA Negeri 13 Kota Bekasi menolak perilaku bejat Kepseknya](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/aksi-demo-siswasiswi-sma-negeri-13-bekasi-kota-menolak-prilaku-bejat-kepseknya.webp)
Siswa/Siswi Mendemo Kepala SMAN 13 Bekasi karena Diduga Bejat dengan Bendahara Komite
25 Juli 2024 16:07 WIB