Tak Ada Kaitan Dana Hibah Pemprov DKI dengan Pembentukan Cyber Army MUI

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 21 November 2021 00:39 WIB
Monitorindonesia.com - Dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp10 miliar lebih untuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta dengan pembentukan cyber army atau pasukan siber untuk melawan buzzer-buzzer Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak ada hubungngannya. Menurut Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar, dana hibah dari Pemprov DKI digunakan untuk menyelenggarakan program kerja dan operasional dari tingkat provinsi, kota, kecamatan hingga kelurahan. “Tidak ada hubungannya dengan dana hibah. Yang menghubungkan pembuatan cyber army dengan dana hibah, itu hanya orang-orang yang tidak paham tentang tugas serta program-program MUI,” ujar Munahar kepada wartawan, Sabtu (20/11/2021). Munahar menjelaskan, pihaknya mendorong adanya cyber army untuk meng-counter berita-berita yang memecah belah umat Islam dan ulama. Hal tersebut, kata dia, disampaikan dalam rapat koordinasi Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI DKI Jakarta di Hotel Bintang Wisata Mandiri, Senin (11/10/2021) lalu. “Dalam rapat, selain membicarakan program ke depan juga membicarakan tentang makin banyaknya berita-berita yang terkadang ada indikasi memecah belah anak bangsa terutama umat Islam dan juga ulama. Maka ada inisiatif dari kami untuk coba buat semacam cyber army untuk meng-counter berita-berita tersebut, terutama dalam membela umat dan ulama atau dalam kata lain ber-amar ma'ruf nahi munkar karena itu salah satu tugas MUI,” ujar Munahar. Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan tidak mempermasalahkan langkah MUI DKI Jakarta yang hendak membentuk cyber army untuk melawan para buzzer Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Riza, hal tersebut merupakan hak dan kewajiban masing-masing organisasi termasuk MUI DKI Jakarta. “Silahkan saja. Semua organisasi punya hak dan kewajiban masing-masing, apa yang diyakini, dirasa baik silakan dikerjakan, dilaksanakan, semua boleh melaksanakan,” ujar Riza di Jakarta, Sabtu (20/11/2021). Riza berharap semua organisasi terlibat aktif dalam program-program untuk kepentingan masyarakat, termasuk mengcounter hoaks yang beredar di media sosial yang bisa memecah belah bangsa. “Jadi, silahkan berkreasi, berinovasi membuat program-program yang baik untuk kepentingan masyarakat termasuk siber sekarang masuk jaman digital, informasi jaman media sosial,” tandas dia.