Biaya Operasional JIS Peninggalan Anies Tembus Rp 220 Miliar, Ketua DPRD DKI Jakarta Singgung Babi Ngepet

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 31 Maret 2023 22:36 WIB
Jakarta, MI - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat  Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mempertanyakan biaya operasional Jakarta International Stadium (JIS) peninggalan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan  yang berjumlah sekitar Rp 220 miliar kepada Jakpro. “Jakarta International Stadium atau JIS, operasionalnya itu besar. Dengan nilai Rp220 miliar, itu dari mana tuh (uangnya)? Babi ngepet juga gak dapat segitu,” kata Prasetyo kepada wartawan, Jum'at (31/3). Politikus PDIP itu pun meminta keseriusan Jakpro dalam mengatasi segala permasalahan JIS yang timbul pada saat konser tunggal Dewa 19 digelar. Bahkan, ia mengingatkan bahwa pada saat itu, masyarakat banyak yang mengeluhkan fasilitas JIS yang dianggap tidak memadai. “Kita sudah bangun stadion besar-besar dan ada masalah, maka harus diselesaikan,” tegasnya. Selain itu, Prasetyo juga meminta Jakpro untuk mendengar keluhan para penonton konser Dewa 19 sebagai bentuk evaluasi terhadap JIS. Kemudian, ia juga mendesak Jakpro agar melibatkan suporter sepak bola dalam proses perbaikan JIS nanti. "Tampung (masukan) dari komunitas olahraga. Apalagi yang dibilang Jakmania, ramp timur harus dibuka. Harus cepat pak, karena kemarin dicoba show Dewa 19 itu berantakan," ungkapnya. Janji Jakpro PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berjanji akan memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur pendukung Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara. Langkah itu menyusul adanya dorongan dari DPRD DKI Jakarta dan The Jakmania yang ingin menjadikan JIS sebagai 'kandang' Persija. "Kami dari Jakpro memang saat ini terus mengembangkan kelengkapan di JIS," kata Direktur Utama PT Jakpro, Iwan Takwin saat audiensi bersama dengan dewan dan The Jakmania di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (30/3) kemarin. Menurutnya, di antara pengembangan kelengkapan infrastruktur atau fasilitas yang akan dilakukan yakni area ramp timur. Area tersebut juga menjadi titik yang paling disorot oleh The Jakmania untuk segera dilakukan perbaikan dan pengembangan. "Saat ini kami dibantu oleh Dinas Bina Marga untuk membangun jalan dari sisi Danau (Bisma), tempat masuk dari sisi timur. Dan tahun ini dari PT KAI targetnya mulai membangun stasiun KRL (Commuter Line) dari sisi danau," ujar Iwan. PT Jakpro, tambah dia, bakal mengajak The Jakmania untuk melihat langsung kondisi JIS dan mencatat fasilitas atau infrastruktur yang dibutuhkan. Nantinya, PT Jakpro akan melibatkan The Jakmania sebagai person in charge (PIC) di JIS. "Yang menjadi fokus kita sekarang agar JIS bisa lebih intens dilakukan pertandingan, bagaimana me-maintenance seluruhnya terus kami lakukan," lanjut Iwan. "Begitu juga dengan fasilitas lapangan latihan, kalau Persija mau latihan di sana, kemudian soal aksesnya kami butuh masukan dari suporter supaya pembangunan fasilitasnya bisa kami lihat prioritasnya yang mana," imbuh Iwan. #Biaya Operasional JIS#Prasetyo Edi Marsudi#DPRD DKI Jakarta