Janggal dan Tak Logis Bunuh Diri, Kata Keluarga AKBP Buddy "Salah Satu Cara Hilangkan Jejak Juga Dibakar"

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 30 April 2023 20:24 WIB
Jakarta, MI - Sejauh ini, pihak kepolisian menyebut Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu mengakhiri hidup dirinya sendiri tertabrak kereta api atau bunuh diri. Namun demikian, pihak keluarga menilai ada beberapa hal yang janggal dan cukup tidak logis. Keluarga pun meyakini AKBP Buddy dibunuh lalu dibuang di rel kereta dengan maksud untuk menghilangkan jejak. “Kalau menduga juga, kalau ada perbuatan sebelumnya, dibunuh baru dibuang di tengah rel kereta. Kan salah satu cara hilangkan jejak atau hilangkan jejak juga dibakar. Itu cara hilangkan jejak,” kata Paman AKBP Buddy, Cyprus A. Tatali, dikutip pada Minggu (30/4). Dengan demikian, lanjutnya, keponakannya terkesan mengakhiri hidup dirinya sendiri dengan menabrakkan diri ke kereta api yang melintas. Selain itu, Cyprus menduga ada keterlibatan mafia narkoba dalam kasus tewasnya keponakannya itu yang baru saja dimutasi dari jabatan Kasubbid Paminal Polda Metro Jaya menjadi Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur. Kematian Buddy, tambah dia, ada kemungkinan terkait dengan tugas baru yang dieemban perwira menengah itu, untuk menyelidiki kasus narkoba dan berhadapan dengan pengedar hingga mafia narkoba. “Kami menduga ada kaitannya dengan jabatan baru, mungkin diduga dia mau sidik suatu kasus atau sindikat. Kan Kasat Narkoba ini berhadapan dengan mafia, pelaku-pelaku peredaran narkoba,” ungkapnya. Karena itu, ia meminta polisi mengusut soal telepon masuk ke ponsel AKBP Buddy sebelum ditemukan tewas. Pasalnya, Buddy sempat menerima telepon dari seseorang ketika berada di kantor yang mengharuskannya berangkat ke suatu tempat.