Ahok: Standar Gaji Warga Tinggal di Jakarta Idealnya Rp 5 Juta per Bulan

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 10 Mei 2024 19:52 WIB
Mendengar program Ahok ini untuk Gubernur DKI Jakarta hasil Pilkada 2024 gaji ideal pekerja di Jakarta antara Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000 per bulan (Foto: Isimewa)
Mendengar program Ahok ini untuk Gubernur DKI Jakarta hasil Pilkada 2024 gaji ideal pekerja di Jakarta antara Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000 per bulan (Foto: Isimewa)

Jakarta, MI - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), menyatakan, pendapatan ideal untuk masyarakat yang tinggal di Jakarta besarannya antara Rp 5.000.000 hingga Rp 10.000.000 per bulan.

"Ideal gaji warga untuk tinggal di Jakarta itu seharusnya Rp 5 sampai Rp 10 juta tiap bulan. Kalau Rp 15 juta lebih bagus," ujar Ahok dalam video di channel YouTube priadinya, dikutip pada Jumat (10/5/2024). 

Dengan demikian, jelas Ahok, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI harus membuat program agar bisa menjamin setiap warga di Jakarta memiliki pendapatan yang ideal. Menurut  Ahok, pihaknya mendorong siapa pun yang terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 harus menyerahkan nomor HP pribadi kepada warga.

"Nah dengan adanya angka keuangan seperti ini pemerintahlah yang harus mengadministrasikan keadilan sosial," kata Ahok. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta sebelum Anies Baswedan itu memberi contoh, Pemprov DKI bisa membuka pelatihan pekerjaan kepada warga yang menganggur untuk nantinya dapat bergabung pada pasukan warna warni di Jakarta. 

Untuk diketahui, pasukan warna hijau berada di bawah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI. Tugas dari pasukan hIjau yakni membersihkan sampah serta pemeliharaan di taman kota.

Pasukan kuning berada di bawah Dinas Bina Marga DKI. Tugas pasukan kuning yaitu merapikan dan memperbaiki jalan hingga trotoar di jalan-jalan protokol maupun perkampungan di Jakarta. Sementara pasukan biru di bawah Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta. 

Mereka berada di garda terdepan untuk mencegah banjir dengan membersihkan saluran air hingga gorong-gorong. Sedangkan pasukan oranye atau dikenal Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) tugasnya menangani sarana dan prasarana umum di DKI Jakarta. 

"Kalau dia (warga) tidak memiliki pekerjaan pun kita harus melatih mereka dengan pasukan yang warna warni. Kemudian pasukan yang memperbaiki rumah, misalnya, itu kita latih. punya sertifikat ngecat, pasang kramik bisa juga pasang baja, bata," kata Ahok. 

Dia menambahkan, pelatihan pekerjaan bagi para warga di Jakarta adalah kesempatan agar Pemprov DKI dapat menanggulangi jumlah atau angka pengangguran di Jakarta.

"Begitu kota jadi besar. Kota besar membutuhkan banyak orang untuk maintenance rumah. Orang (warga yang pelatihan) mengerti tentang listrik, tentang mesin, atau apa yang dibutuhkan orang," kata Ahok. 

"Karena semua perusahaan membutuhkan tenaga untuk melakukan perbaikan. Bagaimana kita untuk melatihnya. Di situlah fungsi pemerintah. Melatih lalu memberikan sertifikat kepada mereka, dan terutama menjamin kemampuan keuangan minimal Rp 5 juta," lanjut Ahok. (Sar)

Topik:

Ahok Gaji Warga Tinggal di Jakarta Warga DKI Jakarta