Air Bau dan Hitam, Pengelolaan Air Bersih PAM Jaya Semakin Amburadul

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 6 Juni 2024 09:40 WIB
Contoh bak air pelanggan  PERUMDA PAM Jaya, Kristianna Purba, ternyata air yang dikirim tidak layak diminum kecuali untuk nyuci pakaian dan siram WC. [Foto: MI/Sar]
Contoh bak air pelanggan PERUMDA PAM Jaya, Kristianna Purba, ternyata air yang dikirim tidak layak diminum kecuali untuk nyuci pakaian dan siram WC. [Foto: MI/Sar]

Jakarta, MI - Pelayanan air bersih dari PERUMDA PAM Jaya dinilai konsumen tidak profesional, mengingat pelayanannya sangat buruk dan kualitas airnya pun jorok misalnya air jorok warna hitam mirip air got, banyak gumpalan tanah warna hitam pekat dan gumpalan berwarna kuning berminyak di dasar bak air. Masalah ini sudah pernah dilaporkan ke PERUMDA PAM Jaya ketika masih dikelola Palyja mitra PDAM Jaya kini berganti nama PERUMDA PAM Jaya.

Sebagaimana diketahui, PAM Jaya telah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yakni PT Moya Indonesia. Pasca penandatangan kerjasama itu oleh Dirut PAM Jaya Arief Nasrudin, dengan Moya pelayanan air minum Jakarta semakin ambur-adul.

Konsumen warga DKI Jakarta berharap, setelah adanya pengambilalihan pengelolaan air minum masyarakat Ibu Kota dari Palyja ke PERUMDA PAM Jaya, ternyata harapan konsumen memperoleh layanan air bersih layak untuk minum dan masak, ternyata hanya mimpi tanpa bukti, baik saat air minum PDAM Jaya dikelola Palyja sampai ganti nama PERUMDA PAM Jaya.

Banyak kritikan pelayanan air bersih layak diminum sejak dikelola PDAM Jaya, Palyja, kini beralih ke PERUMDA PAM Jaya nyatanya sama terbukti kualitas air minum bukannya makin baik walau sudah gonta-ganti pengelola malah melibatkan Palyja perusahaan asing semua OmDo = Omong Doang sampai sekarang tanpa bukti air bersih layak untuk diminum.

Contoh sejumlah warga Cengkareng, memperoleh aliran air dari PERUMDA PAM Jaya sama saja seperti era pengelolaan Palyja perusahaan asing tidak profesional tapi jadi idaman Pemprov DKI Jakarta. Lho kenapa??? Mungkin saja terjadi KKN. Cuma membuktikan sulit karena ada mulut sudah dibungkam meski tahu masalah, tapi diam.

Salah satu konsumen pelanggan setia PERUMDA PAM Jaya, Kristianna Purba, bersama sejumlah tetangga warga Kelurahan Cengkareng Timur, Jln Puspa 2 No 17 RT 011/RW 12 tepatnya di TAMAN RPTRA PUSPA INDAH, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, mengeluh sejak lama umumnya soal joroknya air PAM Jaya masuk ke bak air mereka. 

Contoh keluhan atau pengaduan soal air minum produksi PDAM Jaya kini namanya PERUMDA PAM Jaya masuk ke rumahnya tingkat kualitas rendah tidak layak minum. Masalahnya jorok (kotor warna hitam, mirip air got, berminyak warna kuning kental, ada tanah warna hitam di dasar bak air. Bahkan masalah ini sudah bertahun-tahun air kotor masuk rumah konsumen. Tapi warga pelanggan air PAM Jaya baru sekarang menyampaikan keluhan.

Konsumen di Cengkareng dari dulu banyak keluhan soal air kotor dan jorok baunya bervariasi dikeluhkan dan disampaikan kepada pencatat meteran. Jawabnya, "ya pak, ya bu...ntar kita sampaikan". Sampai sekarang, sudah puluhan tahun belum ada perbaikan kualitas airnya.

Kalau dilaporkan ke kantor PERUMDA PAM Jaya Jakarta Barat dijawab dengan banyak pertanyaan berbelit-belit sudah dijawab dan disuruh tunggu datang petugas PAM Jaya sampai kapan? tidak ada realisasinya omong doang (Omdo). Makanya malas konsumen melaporkan keluhan lalu membiarkan air kotor memenuhi bak airnya setiap hari. Dikuras satu kali untuk dua sampai tiga hari.

Rugi Besar

Menurut Kristianna Purba, pensiunan guru PNS Pemprov DKI Jakarta, salah satu pelanggan PERUMDA PAM Jaya, BUMD Pemprov DKI Jakarta. Kerugian Ibu rumah tangga ini nilainya relatif besar akibat air kotor dan jorok kiriman PAM Jaya setiap hari ke rumahnya. 

Kualitas air PAM Jaya menurut Ibu dari empat anak ini setengah gaji pensiunan PNS Pemprov DKI habis untuk beli air galon biru isi ulang harganya Rp 9.000 per galon. Lalu beli lagi air galon Aqua spesial untuk minum harga Rp 21.000 tiap galonnya. Jika dihitung kerugian tiap bulan habisnya setengah uang pensiunan PNS-nya ludes khusus untuk air minum.

Kasus air jorok, bau, warna hitam, berminyak di kawasan Jln Puspa 2 No 17 RT 011/12 Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, mirip dengan kasus air PAM Jaya di Koja, Cilincing, Jakarta Utara, yakni air kiriman PAM Jaya di Koja rasa asin, berminyak, dan bau menyengat hidung.

Sebelumnya, saat dikonfirmasi kasus air di Koja, Cilincing, kepada Direktur Utama (Dirut) PT PERUMDA PAM Jaya, Arief Nasrudin, pihaknya mensinyalir ada kebocoran pipa menjadi penyebab air PAM di Jalan Cipeucang III, RT 007/RW 13, Koja, Jakarta Utara, terasa asin dan berminyak.

"Karena kalau air seperti berbau dan asin khawatir ada kebocoran pipa," kata Arief saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (31/5/2024).

Selain kebocoran pipa, lanjut Arief, tidak ada penyebab lain yang bisa membuat air PAM asin, berminyak, dan berbau. 

Sebab, menurut Arief, air PAM sudah diuji secara laboratorium dan merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. (Sar)