Canggihnya Kampung Narkoba Muara Bahari Pakai CCTV Hingga Drone Lacak Kedatangan Polisi

Carlos Fajar
Carlos Fajar
Diperbarui 13 Juli 2024 10:48 WIB
Petugas kepolisian menemukan sejumlah barang bukti narkotika dalam penggrebekan Kampung Muara Bahari pada Sabtu 13 Juli 2024 pagi (istimewa)
Petugas kepolisian menemukan sejumlah barang bukti narkotika dalam penggrebekan Kampung Muara Bahari pada Sabtu 13 Juli 2024 pagi (istimewa)

Jakarta, MI - Layaknya sebuah benteng pertahanan, para bandar dan pengedar narkoba di Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok Jakarta Utara menyiapkan berbagai peralatan canggih seperti CCTV hingga drone untuk mendeteksi kedatangan aparat baik kepolisian maupun calon pembeli yang mencurigakan.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan usai melakukan penggrebekan Kampung Muara Bahari pada Sabtu (13/7/2024).

"Untuk melakukan kegiatannya ini, mereka kemudian mengamankan proses bisnisnya, dengan cara kalau ada penangkapan mereka terlebih dahulu menaikan drone ini, drone ini termonitor ini dari layar monitor yang sudah kita sita," ujar Gidion.

Gidion menjelaskan perlengkapan seperti CCTV dipasang di sejumlah titik rumah bedeng mengarah ke lokasi akses masuk dimana calon pembeli ataupun aparat dapat masuk ke lokasi tersebut.

"Lalu kalau kemudian kita melakukan penegakan hukum secara hard skill atau momentum nya terlambat mereka kemudian melakukan penyerangan baik menggunakan petasan ataupun senjata tajam," kata Gidion.

Bahkan Gidion tak memungkiri bahwa barang bukti seperti senjata tajam yang dimiliki oleh kelompok pengedar narkoba di Kampung Muara Bahari tersebut kerap digunakan dalam aksi tawuran.

"Senjata tajam nya berbagai macam ini, saya gak tahu apakah ini juga untuk tawuran di wilayah Tanjung Priok nanti kita periksa lebih lanjut," kata dia.

Bahkan sejumlah pihak di kampung tersebut disebut Gidion menggunakan air softgun untuk melakukan perlawanan apabila ada pihak-pihak yang hendak mengganggu operasional penyalahgunaan narkotika di wilayah mereka.

"Meskipun menggunakan air softgun tapi dari bentuk, amunisi yang digunakan itu bisa melukai atau bahkan mematikan, atau setidak-tidaknya memberikan kesan perlawanan, atau mungkin melakukan kejahatan lain di lingkungan itu menggunakan sebuah benda yang menyerupai senjata api. Yang pasti itu menimbulkan korban," jelas Gidion.

Gidion melihat ada sebuah ekosistem yang dibangun oleh kelompok pengedar narkoba di Kampung Muara Bahari Tanjung Priok. 

Para calon pembeli narkoba disebut Gidion melakukan pembelian disebuah bedeng dengan ukuran 3x4 meter yang dilengkapi kamera pengintai.  

Bedeng-bedeng ini kerap dikenal sebagai 'Apotek' atau 'Texas' oleh para pembeli narkotika di Kampung Muara Bahari.

Tempat yang menggunakan papan triplek, atap asbes dan seng ini juga dilengkapi pendingin ruangan (AC). Tak hanya itu, ada sound sistem hingga kasur lipat untuk pengedar narkotika yang sedang bertugas menerima calon pembeli.

"Jadi ini mereka tata, sehingga proses pendistribusian atau proses penyalahgunaan narkotika berjalan dengan cukup lama, seakan-akan menjadi icon tempat tersebut menjadi tempat penjualan sampai dengan penggunaan narkotika," ungkap Gidion.

Gidion yang bersama Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Utara AKBP Prasetyo Nugroho dan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Hady Saputra Siagian menyebutkan ada kode-kode khusus yang disiapkan oleh para pengedar ketika polisi datang dengan alat pemantauan yang sudah disiapkan.

"Pasti ada itu (kode-kode), pasti ada, tapi nanti kita ungkap di proses pemeriksaan," pungkas Gidion.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara beserta jajaran dengan kurang lebih 200 personel melakukan operasi penggrebekan narkoba di Kampung Muara Bahari Tanjung Priok Jakarta Utara pada Sabtu (13/7/2024).

Dalam operasi yang dimulai Pukul 05.30 WIB hingga Pukul 08.00 WIB tersebut pihak kepolisian mengamankan 31 orang terdiri dari 26 laki-laki dan 5 orang perempuan yang masih menunggu hasil test urine.

Barang bukti yang diamankan diantaranya paket besar sabu dengan berat bruto 103 gram, kemudian 26 paket kecil sabu, 12 timbangan digital, 2 unit televisi, empat unit recorder, satu unit laptop, empat unit sepeda motor, monitor, CCTV, hingga drone.

Kemudian diamankan pula satu unit mesin hitung uang, 14 alat hisap atau bong, 1 senapan angin, 4 air gun berikut gas CO2, 25 senjata tajam, 1 unit drone, dan sejumlah kotak petasan.

Sebagaimana diketahui, Kampung Muara Bahari, Kampung Bahari, hingga Kampung Kebon Pisang merupakan salah satu pusat peredaran narkotika di Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara. Lokasi tersebut sudah bertahun-tahun digrebek oleh kepolisian namun masih selalu menjadi pusat peredaran narkotika. [CAR]