Spesial Forensik Ungkap Penyebab Jasad Eril Tetap Utuh Meski Tenggelam 14 Hari

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 10 Juni 2022 14:55 WIB
Jakarta, MI - Jenazah Emmeril Khan Mumtadz alias Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akhirnya ditemukan di Bendungan Engehalde, Bern, Swiss pada Rabu (8/6) kemarin. Jenazah Eril ditemukan di bendungan setelah pertama kali dilaporkan hilang sejak Kamis (26/5). Jasad Eril diketahui tetap dalam keadaan utuh meskipun lebih dari dua pekan dinyatakan hilang dan tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss. Spesial Forensik dr. Denny Mathius, mengatakan bahwa utuhnya jasad Eril itu karena dipengaruhi oleh suhu air yang sangat dingin yang dapat menghambat pembusukan. "Kemungkinan suhu air yg ekstrim dingin bisa membuat jasad jadi awet (suhu dingin menghambat pembusukan), seperti itu mungkin," kata Denny kepada Monitor Indonesia.com, Jum'at (10/6). Untuk itu, Denny berharap agar jasad Eril segera dipulangkan ke Indonesia agar segera dimakamkan pihak keluarga. Sebelumnya, gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan alasan ilmiah jenazah putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril ditemukan dalam keadaan utuh, meskipun lebih dari dua pekan dinyatakan hilang dan tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan, berdasarkan penjelasan secara ilmiah, jenazah Eril utuh karena pengaruh suhu air Sungai Aare yang dingin. "Sungai Aare yang sedingin kulkas dan minim fauna, membuat jasadnya setengah membeku, sehingga tetap utuh, lengkap, walaupun berada di dasar sungai selama 14 hari," tulis Emil di akun Instagram @ridwankamil, Jum'at (10/6). Dalam unggahan sebelumnya, Emil mengatakan jenazah Eril ditemukan dalam keadaan utuh. Ia juga menyebutkan jenazah Eril mengeluarkan wangi daun eucalyptus. "Masya Allah, walau sudah lewat 14 hari, jasadnya masih utuh lengkap tidak kurang satu apapun. Wajah rapi menengok ke kanan dan saya bersaksi, jasad Eril wangi seperti wangi daun eucalyptus. Alhamdulillah Ya Allah," ujarnya. Ia mengucapkan rasa syukur karena diberikan kesempatan lagi untuk memeluk dan memandikan Eril terakhir kalinya sesuai syariat Islam. Emil mengatakan juga melantunkan azan di telinga Eril persis saat Eril lahir ke dunia. "Alhamdulillah Ya Allah, akhirnya Engkau memberikan kesempatan saya untuk kembali memeluk, membelai, dan memandikan anak saya sesuai syariat Islam," tutur Emil. [Ode]

Topik:

Eril ditemukan