Konsep IKN Forest City dan Kota Cerdas Harus Terwujud

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 18 Juli 2022 17:45 WIB
Jakarta, MI - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, mengutamakan tercapainya tiga sasaran khusus yakni terciptanya kota “10 menit” bagi pejalan kaki, forest city, dan kota cerdas masa depan. “Kita harus upayakan ke sana, kita mesti wujudkan KPI (Indikator Kinerja Utama) yang sudah ditetapkan Masterplan,” kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti di Jakarta, Senin (18/7). Mengutip buku saku Ibu Kota Nusantara yang termuat di situs ikn.go.id, tiga KPI khusus yang dicanangkan pemerintah dalam pembangunan IKN adalah terciptanya kota 10 menit yang dirancang untuk berjalan kaki, kota dengan 75 persen kawasan hijau (forest city), dan kota cerdas layak huni untuk menghadapi masa depan. Untuk mencapai tiga KPI itu, pemerintah memiliki delapan prinsip pembangunan IKN, yakni mendesain sesuai kondisi alam; kota yang terhubung, aktif dan mudah diakses; sirkuler dan tangguh; nyaman dan efisien dengan teknologi; aman dan terjangkau; rendah emisi karbon; peluang ekonomi untuk semua; dan Bhineka Tunggal Ika. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya sebelumnya mengatakan untuk menerapkan konsep forest city di IKN, perlu menanam kembali pohon-pohon di lahan sasaran pembangunan dan juga lahan yang sudah rusak di Kalimantan Timur. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, kata dia, diperlukan juga bibit pohon yang banyak. Karena itu, pemerintah telah mendahulukan pembangunan persemaian (nursery) atau pusat pembibitan di Desa Mentawir, Kabupeten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur seluas 120 hektare, dengan area persemaian dan bangunan sekitar 32,5 hektare. Persemaian Mentawir dalam 6-7 bulan ke depan diharapkan dapat memproduksi 15-20 juta bibit pohon yang antara lain terdiri atas kayu nyatoh, meranti, kapur, gaharu, hingga jambu-jambuan. Dengan penanaman pohon-pohon tersebut, diharapkan akan menarik satwa dan burung-burung untuk masuk ke habitatnya di IKN. Dijelaskan Siti, Presiden meminta dari 256 ribu hektare areal seluruh daerah otorita IKN, 70 persen adalah tutupan alam dan pepohonan, sekarang baru ada 42 persen sehingga harus ditambahkan 28 persen lagi untuk bisa hijau semuanya. “Diperkirakan untuk tercapai 70 persen atau sekitar 80 ribu hektare, akan selesai tertanam dalam waktu 2-3 tahun, dan akan kelihatan hasilnya dalam 4-5 tahun sehingga konsep IKN sebagai green city akan betul-betul terlihat,” kata Siti Nurbaya dikutip Antara.