Polri Sebut Dosen UII Pesan Tiket Istanbul-Boston Saat Masih di Jakarta

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 21 Februari 2023 14:29 WIB
Jakarta, MI - Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti mengatakan Dosen UII Yogyakarta Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), memesan tiket Istanbul ke Boston saat masih di Jakarta. Ia mengatakan hal tersebut diketahui setelah pihaknya menemukan bukti pemesanan tiket tersebut. "Ada bukti elektronik yang bersangkutan memesan pesawat Istanbul-Boston sebelum berangkat dari Jakarta," kata Krishna di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (21/2). Krishna mengatakan berdasarkan data dari CBP (Customs and Border Protection) Amerika, Ahmad dideteksi masuk ke Boston pada tanggal 13 Februari. "Bahkan kita punya list keluar masuk yang bersangkutan ke Amerika selama beberapa tahun terakhir. Kurang lebih delapan kali kita dapatnya. PHD-nya juga kan di Amerika," ujarnya. Karena itu, Krishna mengatakan bahwa Ahmad tidak hilang, tetapi mengubah rute perjalanan. Kendati demikian, Krishna mengatakan Polri masih akan mendalami terkait bukti-bukti lainnya. "Jadi sementara kita menganggap beliau mengubah rute perjalanan dengan rutenya adalah Boston Amerika, dengan kepentingan yang kita tidak tahu. Sementara kita menganggap demikian," tuturnya. "Tapi sampai nanti ada bukti-bukti lain, petunjuk-petunjuk lain tentunya akan kita dalami," pungkasnya. Sebelumnya, Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), dilaporkan hilang kontak sejak meninggalkan Norwegia pada 12 Februari 2023 lalu. Ahmad dilaporkan hilang usai mengikuti rangkaian kegiatan mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia bersama delegasi UII beranggotakan empat orang, termasuk Rektor UII Fathul Wahid. Pada 12 Februari, tim bertolak dari Norwegia melalui Bandara Oslo setelah sepekan beraktivitas di USN sejak 5 Februari 2023. Para anggota tim berjumpa terakhir dengan Ahmad di Norwegia pada 12 Februari, kecuali Fathul pada malam sebelum kepulangan mereka. Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanan kepulangan Ahmad adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Namun, Ahmad tidak berbagi detail informasi penerbangannya ke istri dan kolega di UII. Perjalanan ke Riyadh dilakukan, karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut. Ahmad pun mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang atau beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul, yang berbunyi 'menunggu boarding'. Sejak saat itu, Ahmad tidak pernah mengirimkan pesan lagi. Upaya mengontak Ahmad melalui beragam kanal daring dilakukan, tetapi belum satupun yang direspons oleh Ahmad. Sementara itu, dari pelacakan yang dilakukan, Ahmad dilaporkan terdeteksi masuk wilayah Amerika Serikat (AS) melalui Bandara Boston. “Berdasarkan informasi yang diterima oleh keluarga melalui UII dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), AMRP terdeteksi masuk Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada 13 Februari 2023,” kata Rektor UII Fathul Wahid dalam keterangan tertulis, Minggu (19/2). Fathul mengatakan, temuan itu didasarkan pada data dari United States Customs and Border Protection (US CBP). Namun, kata Fathul, lokasi keberadaan Ahmad di Boston tidak diketahui secara pasti. Ia mengatakan, pihak UII juga belum mengetahui misi atau alasan mengapa Ahmad menuju Boston sekembalinya dari Oslo melalui Istanbul, dan tidak langsung ke Indonesia. Selain itu, sampai saat yang bersangkutan juga belum dapat dihubungi.