Diam-diam Sowan ke Kapolri, Firli Bahuri Ketakutan Akibat Ulah Sendiri!

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 20 April 2023 17:16 WIB
Jakarta, MI - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap kembali menyoroti konflik internal KPK mencuat diduga perbuatan Firli Bahuri atas pencopotan Endar Priantoro dari Direktur Penyelidikan sekaligus dikembalikan ke Polri. Kemudian kegaduhan bertambah dengan adanya kebocoran dokumen penyelidikan terkait dugaan korupsi tunjangan kinerja (Tukin) di Kementerian ESDM. Ditengah konflik tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri dikabarkan sowan ke Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo kemarin. Meski dalam pertemuan tersebut diklaim oleh Firli Bahuri membahas soal pemberantasan korupsi. Namun Yudi menilai pertemuan tersebut bukti Firli Bahuri ketakutan atas perbuatannya sendiri. "Sowannya Firli Bahuri ke Kapolri di Rumah Dinas Kapolri merupakan bukti bahwa Firli sedang ketakutan akibat ulahnya sendiri," kata Yudi kepada wartawan, Kamis (20/4). Dalam pertemuan tersebut, Firli Bahuri tampak berfoto dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang kemudian disebarkan sepihak oleh Firli Bahuri. Dengan demikian, Yudi menilai, pertemuan tersebut jelas sebagai bukti Firli mengalami ketakutan atas perbuatannya memecat Endar Priantoro tanpa alasan yang jelas. Yudi menambahkan, bahwa posisi Firli Bahuri sebenarnya sudah diujung tanduk. Apalagi, sudah ada laporan dari berbagai pihak terkait dugaan pelanggaran etik. "Laporan masyarakat ataupun gerakan mahasiswa, termasuk Endar Priantoro kepada Dewas, Polri, dan terakhir ombudsman baik terhadap dirinya, pimpinan KPK lainnya, sekjen KPK, ataupun Kepala Biro SDM KPK," ungkapnya. Yudi menduga, Firli sudah mengetahui bahwa proses terhadap dirinya di Dewan Pengawas tengah berlangsung. Atas hal itulah, tandas Yudi, Firli berusaha melakukan segala cara membela diri termasuk sowan ke Kapolri. Meski demikian, Kapolri patut diapresiasi atas jiwa yang besar dan bijaksana mau menerima Firli di tengah kesibukannya. Padahal, tambah dia, betapa arogannya pimpinan KPK ketika suratnya perpanjangan Brigjen Pol Endar Priantoro yang ditandatangani langsung oleh Kapolri, tetapi tidak diindahkan Firli Bahuri Cs. "Padahal Polri ingin memperkuat KPK karena paham bahwa pemberantasan korupsi merupakan program pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional," pungkasnya. Sebelumnya, hubungan Polri dengan KPK memanas usai Brigjen Endar Priantoro dicopot Firli dan koleganya dari jabatan Direktur Penyelidikan. Pimpinan KPK tetap mencopot Endar meskipun Kapolri telah mengirim surat perpanjangan masa penugasan Endar di KPK pada 29 Maret 2023. Endar dicopot melalui surat keputusan yang diterbitkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK, Cahya H. Harefa pada 31 Maret 2023 lalu Sehari sebelumnya, Firli mengirimkan surat penghadapan kembali atas nama Endar Priantoro ke Polri. Berangkat dari itu, Pori dan KPK saling beradu klaim telah sesuai prosedur hingga menilai KPK melemah jika dua jenderal polisi aktif, Endar dan Irjen Karyoto ditarik dari KPK secara bersamaan. Di sisi lain, Firli Bahuri juga dilaporkan ke Dewa KPK dugaan pelanggaran etik dan pidana. Firli disebut-sebut terlibat dalam kebocoran informasi penyelidikan dugaan korupsi survei tata kelola ekspor pertambangan dan survei perizinan pertambangan di Kementerian ESDM. Informasi penyelidikan itu ditemukan secara tak sengaja saat tim penyidik menggeledah kantor Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM, M Idris Froyoto Sihite. Idris saat itu mengaku keterangan dokumen itu didapatkan dari Menteri ESDM, Arifin Tasrif dan berasal dari Firli Bahuri. Untuk itu Endar Priantoro dan sejumlah pihak lainnya kemudian melaporkan dugaan kebocoran itu ke Dewan Pengawas KPK. Sejumlah pihak lainnya pun turut melaporkan Firli Bahuri Cs atas dugaan kebocoran informasi itu ke polisi. (Wan) #Firli Bahuri #Kapolri #Jenderal Listyo Sigit #Ketua KPK Firli Bahuri #Firli Bahuri Sowan ke Kapolri #Konflik Internal KPK #Pencopotan Endar Priantoro #Firli Bahuri Copot Endar