Universitas Terbuka PTN ke-45, Terus Bertransformasi Tingkatkan Sumber Daya Manusia Indonesia

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 13 Agustus 2023 22:36 WIB
Jakarta, MI - Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984. Universitas Terbuka sebagai salah satu kampus pencetak Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil Negara (PNS) terbaik di Indonesia. Kini Universitas Terbuka terus bertransformasi dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Hal ini tentunya tidak terlepas dari tujuan didirikannya Universitas Terbuka yang memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia, dimana pun tempat tinggalnya, untuk memperoleh pendidikan tinggi. Kemudian memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja atau karena alasan lain, tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi tatap muka. Bahkan Universitas Terbuka juga dapat mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional sesuai dengan kebutuhan nyata pembangunan yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi lain. Tak hanya itu saja, misi utama yang diamanatkan kepada Universitas Terbuka melalui Keppres Nomor 41 Tahun 1984 yaitu Universitas Terbuka menyediakan program pendidikan tinggi yang mudah diakses masyarakat. Selaras dengan tuntutan Tri Dharma perguruan tinggi dan perkembangan lingkungan strategis. Universitas Terbuka meningkatkan daya tampung perguruan tinggi negeri, meningkatkan pemerataan akses pendidikan tinggi yang berkualitas dunia, mengembangkan budaya belajar sepanjang hayat dan mendiseminasikan hasil kajian keilmuan dan pendidikan jarak jauh untuk mendukung pembangunan nasional dan global. Dikatakan oleh Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ojat Darojat, bahwasanya Universitas Terbuka menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang telah mengimplementasikan kemajuan teknologi dalam proses belajar mengajar. "Sejak didirikan hingga saat ini, memang Universitas Terbuka merupakan perguruan tinggi yang mampu mengaplikasikan kemajuan teknologi untuk kepentingan pembelajaran dan pendidikan secara umum," kata Rektor UT, Prof. Ojat Darojat dikutip pada Minggu (13/8). [caption id="attachment_545376" align="alignnone" width="692"] Rektor Universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat saat memberikan sambutan pada Dies Natalis Unversitas Terbuka ke-39. (Foto: MI/Plo)[/caption] Sat ini jumlah mahasiswa Universitas Terbuka hampir didominasi oleh anak muda, dimana sebelumnya komposisi didominasi orang tua. "Selama pandemi dan pasca pandemi, tren mahasiwa UT sekarang berubah, yang sebelumnya didominasi oleh orang-orang tua, kini didominasi oleh genarasi muda. Tercatat sekitar 73 persen jumlah mahasiswa di UT berumur dibawah 29 tahun," ungkapnya. Menurut Prof. Ojat, banyaknya usia muda yang kini menjadi mahasiswa, karena sistem pembelajaran di Universitas Terbuka sangat digemari anak-anak muda saat ini. "Sejak UT didirikan hingga saat ini, memang UT merupakan perguruan tingggi yang paling eksesif dalam mengimplementasikan kemajuan dalam bidang teknologi untuk kepentingan pembelajaran dan pendidikan secara umum," jelasnya. UT Dipercaya Masyarakat Selain itu, lanjutnya, Universitas Terbuka mengimplementasikan distance learning delivery mode sebagai sistem pembelajaran utama dan ini merupakan cara yang paling masif yang dilakukan Universitas Terbuka. Apalagi online learning menjadi tren pembelajaran yang banyak digemari oleh anak-anak generasi muda. Majunya sistem pembelajaran berbasis teknologi yang diterapkan, dimana Universitas Terbuka sebagai pionir pendidikan jarak jauh selama 38 tahun, membuat Universitas Terbuka dipercaya oleh pemerintah menjadi ketua konsorsium pembelajaran dalam jaringan nasional. "Atas kepercayaan yang diberikan pemerintah, saya dipercaya sebagai ketua konsorsium layanan pembelajaran dalam jaringan dan pendidikan jarak jauh nasional Indonesia yang bernama Cyber Education (ICE) Institute," ungkapnya. ICE Institute adalah wadah atau pusat kuliah online, marketplace digital untuk pembelajaran daring dan pendidikan jarak jauh berkualitas yang anggotanya ada UT, ITB, IPB, UGM dan lainnya, ada sekitar 20 perguruan tinggi yang sudah establish di tanah air baik negeri atau pun swasta dan Universitas Terbuka dipercaya sebagai ketua konsorsium tersebut. Atas terpilihnya Universitas Terbuka sebagai ketua konsorsium tersebut, tentu menjadi nilai lebih bagi Universitas Terbuka untuk mendapat kepercayaan masyarakat. "Tentu saja ini menjadi daya tarik bagi masyarakat, khususnya bagi kawula muda dimana pada saat ini khususnya setelah Pandemi Covid-19, tren atau perilaku mereka adalah dapat belajar sambil bekerja belajar secara online, mereka menyukai sistem kuliah yang lebih fleksibel," bebernya. Mereka bisa belajar kapanpun, lanjut dia, dimanapun dan sama siapapun dan itulah yang menjadi keunggulan Universitas Terbuka bila dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya baik negeri ataupun swasta di tanah air. Yaitu atas kemudahan yang bisa ditemui saat belajar di Universitas Terbuka, sejak mulai melakukan pendaftaran hingga pembelajaran bisa dilakukan secara online. "Mulai dari registrasi secara online, bahan ajar digital dan disajikan dalam berbagai skema yang bisa diakses oleh mahasiswa kapanpun. Tak hanya itu, sistem pembelajaran online juga dilengkapi dengan kegiatan bantuan belajar," tuturnya. Adapun media pembelajaran di Universitas Terbuka terdiri dari media non-cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio, dan televisi) dan media atau bahan ajar cetak (modul). Universitas Terbuka menyiapkan bahan ajar cetak yang dikirim langsung ke alamat rumah masing-masing mahasiswa. Mahasiswa di daerah pelosok yang terkendala akses internet bisa belajar secara mandiri terbimbing dengan membaca ajar cetak tersebut. Bahan ajar cetak Universitas Terbuka didesain sedemikian rupa sehingga kehadiran dosen dipersepsikan hadir melalui bahan ajar cetak. Untuk itu bahan ajar cetak Universitas Terbuka bersifat self-explanatory (kemampuan menjelaskan sendiri), self-instructioned, self-contained, dan self-assessment. Dengan demikian juga mahasiswa Universitas Terbuka diharapkan dapat belajar secara mandiri. Cara belajar mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial. Untuk diketahui bahwa Universitas Terbuka menyediakan bahan ajar yang dibuat khusus untuk dapat dipelajari secara mandiri. Selain menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh Universitas Terbuka, mahasiswa juga dapat mengambil inisiatif untuk memanfaatkan perpustakaan, mengikuti tutorial baik secara tatap muka maupun melalui internet, radio, dan televisi, serta menggunakan sumber belajar lain seperti bahan ajar berbantuan komputer dan program audio/video. Apabila mengalami kesulitan belajar, mahasiswa dapat meminta informasi tentang bantuan belajar kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) setempat. Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara efektif. Kemampuan belajar bergantung pada kecepatan membaca dan kemampuan memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar mandiri secara efektif, mahasiswa Universitas Terbuka dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efisien, sehingga dapat belajar secara teratur berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan sendiri. Oleh karena itu, agar dapat berhasil belajar di Universitas Terbuka, calon mahasiswa harus siap untuk belajar secara mandiri. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, bisa mengunjungi laman resmi UT di https://www.ut.ac.id. (Wan)