Universitas Terbuka Menuju 1 Juta Mahasiswa, Hadir ke Pelosok Tanah Air

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 7 Desember 2023 20:45 WIB
Rektor UT Prof. Ojat Darojat dalam acara UT Media Day 2023 “Satu Hati Satu Jiwa, Bersama UT Menuju 1 Juta Mahasiswa” (Foto: MI/Aswan)
Rektor UT Prof. Ojat Darojat dalam acara UT Media Day 2023 “Satu Hati Satu Jiwa, Bersama UT Menuju 1 Juta Mahasiswa” (Foto: MI/Aswan)
Tangerang Selatan, MI - Universitas Terbuka (UT) adalah perguruan tinggi negeri (PTN) dengan sistem pembelanjaran online, terbuka dan jarak jauh. Makna terbuka di UT adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian.

UT yang merupakan PTN ke-45 di Indonesia sejak pada tanggal 4 September 1984 ini, kampus yang berkualitas, semua program studi (prodi) terakreditas A-B oleh BAN-PT bersertifikasi standar internasional dari ISO 9001 : 2015 dan ICDE.

Semua bisa kuliah di UT, tidak ada batasan dalam kuliah (usia/domisili/tahun ijasah). Bahkan kuliah di UT juga fleksibel. Bisa bekerja sambil kuliah dan bisa pengambilan jumlah mata kuliah.

Biaya kuliahnya pun sangat  terjangkau, mudah diakses (tebuka dan jarak jauh) dimanapun dan kapanpun. Taka hanya itu saja, di UT juga tersedia program RPL (pengakuan dan pembebasan mata kuliah yang pernah ditempuh sebelumnya).

Bagi mereka yang ingin menempuh pendidikan tinggi, tidak perlu mengeluarkan biaya kost, transport (online dari dimanapun dan kapanpun). Daya tampung mahasiswa UT juga tidak ada batasan (menerima jutaan siswa).

Seiring perkembangan waktu, UT yang telah masuk sebagai 10 besar kampus tebesar di dunia. Kini terus aktif membangun citranya agar semakin bagus di mata masyarakat. Di UT terdapat 17 program studi baru, antara lain Pendidikan Agama Islam, Data Sains, dan Pendidikan Anak Usia Dini.

Maka untuk dikenal lebih dekat masyarakat, Universitas Terbuka bersama media massa bekerja sama, berkolaborasi dan mendukung program kerja dalam menyampaikan visi-misi dan berbagai gagasan serta informasi kepada mahasiswa maupun masyarakat. 

Yakni Universitas Terbuka menyelenggarakan kegiatan Media Gathering (UT Media Day) 2023 secara hybrid dengan tema “Satu Hati Satu Jiwa, Bersama UT Menuju 1 Juta Mahasiswa”. Acara ini berlangsung di Ruang Rasamala, Wisma 2, Universitas Terbuka (Pusat), di Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (7/12).

Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ojat Darojat mengatakan bahwa Universitas Terbuka sebagai lembaga pendidikan yang saat ini mempunyai cita-cita meningkatkan jumlah mahasiswa sebanyak 1 juta di tahun 2025 mendatang.

"Tahun depan (2024) insyallah kita punya target 750 ribu mahasiswa, saat ini sudah 500 mahasiswa yang teregistrasi," kata Prof Ojat.

Prof Ojat yang juga Presiden Asian Association of Open Universities (AAOU) Periode 2022-2022 dan 2023-2025, menjelaskan bahwa seorang ahli marketing menyampaikan "customer itu, konsumen itu adalah istri kita".

"Jadi konsumen itu adalah istri kita, pasangan kita. Artinya harus satu hati, satu jiwa dan itu hanya bisa dilakukan kalau program-program customer kita berjalan dengan baik. Dalam hubungan tersebut, interaksi, komunikasi yang dibangun antara kita dengan mereka harus bagus," jelas Prof Ojat.

Menurutnya, ada beberapa strategi yang bisa lakukan dengan dibantu oleh teman-teman media. Dalam kegiatan marketing atau pemasaran juga ada kegiatan yang namanya publish. Oleh karena itu dalam konteks mengolaborasikan itu, media dapat menginfomasikan UT ke publik. 

"UT sangat membutuhkan kawan-kawan dari media. Kita yakin bahwa hanya dengan bersinergi menuju 1 juta mahasiswa, insyallah akan menjadi kebaikan, keberkahan buat UT, buat kawan-kawan media dan juga mahasiswa-mahasiswa," lanjut Prof Ojat.

Menurut Prof Ojat, masalah publisitas memang sangat penting, walaupun kadang kala marketing kampus mempunyai kegiatan dengan menyambangi sekolah-sekolah di pelosok tanah air.

"Satu SMA ke SMA lainnya, tapi banyak yang melamar ke tempat mereka itu lebih dari yang mereka targetkan, tapi itu dalam konteks pembelajaran jarak jauh (PJJ)," tuturnya.

UT Hadir ke Pelosok Tanah Air

Lanjut Prof Ojat, pemerintah telah memberikan kesempatan kepada setiap warga negara agar mereka tidak boleh termarginal, semua mempunyai kesempatan menempuh pendidikan tinggi.

"Masuk ke perguruan tinggi dengan alasan biaya atau alasan ekonomi, alasan kondisi geografis, waktu dan sebagainya, maka harus ada UT. UT-lah sosulisnya bagi mereka," ungkap Prof Ojat. 

Mereka yang secara ekonomi pengen kuliah, maka UT hadir dengan biaya yang serba terjangkau. "Bagi mereka yang alasan tidak bisa meng-kuliah-kan anaknya dengan alasan geografis, maka UT solusinya, bisa hadir. Masuk ke seluruh pelosok tanah air sampai pada pulau-pulau terpencil," kata Prof Ojat.

Kemudian, bagi mereka yang mempunyai alasan waktu untuk kuliah, maka UT jugalah solusinya, karena mereka tidak perlu datang di kampus, mereka bisa kuliah fleksibel dimana saja. 

"Dalam konteks melaksanakan mandat dalam masyarakat, maka UT tidak dibatasi dan bahkan UT terus meningkatkan jumlah kapasitasnya, mendukung program besar pemerintah dengan meningkatkan APK pendidikan tinggi nasional," beber Prof Ojat.

Dijelaskan Prof Ojat, bahwa APK pendidikan tinggi di Indonesia saat ini berada di angka 31 persen. Angka ini tertinggal jauh dibandingkan dengan tetangga yang sudah mencapai 50 persen seperti di Malaysia dan 40 persen Thailand. Bahkan di Singapura mencapai 70 persen APK-nya. 

"Ini adalah tugas kita bersama, ini bukan hanya tugas UT, tugas semuanya dan juga tugas publish semua di media, sosial media. Bagaimana caranya supaya seluruh isi perguruan tinggi agar beritanya sampai ke masyarakat," kata Prof Ojat lebih lanjut.

Sukseskan Program Pemerintah

UT melayani anak bangsa untuk mengenyam pendidikan tinggi. Langkah ini sebagai cara mendapatkan kepercayaan dan menjadi pilihan terbaik oleh masyarakat Indonesia untuk melanjutkan studi dalam menggapai cita-citanya, meraih gelar sarjana untuk masa depan yang lebih baik. 

UT pun terus menggaungkan selling point-nya sebagai PTN dengan sistem perkuliahan yang fleksibel, berkualitas, dengan biaya pendidikan yang sangat terjangkau.

Maka dari itu, Prof Ojat berharap agar jangan sampai masyarakat baru mengetahui bahwa UT ini adalah salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di Indonesia.

Pun demikian, Prof Ojat meminta kepada semua kawan-kawan media mempublishkannya, agar ke depan UT semakin kokoh dan bisa mensukseskan program pembangunan UT itu sendiri dan program-program pemerintah.

"Tentunya agar masyarakat semakin tahu bahwa UT ini dihuni orang-orang hebat, bahwa UT juga adalah perguruan tinggi ke-45 dan didesain berbeda dibandingkan perguruan tinggi lainnya".

"UT tidak pernah punya cita-cita untuk mendirikan perguruan tinggi tatap muka, kita selama ini masih tetap berjibaku istiqomah, konsisten sebagai perguruan tinggi jarak jauh," kata Prof Ojat.

Pelayanan PJJ

UT sebagai perguruan tinggi yang menerapkan pembelajaran jarak jauh, menggunakan sistem belajar mandiri terbimbing bagi seluruh mahasiswanya. 

Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio, dan televisi). 

Dalam sistem ini, mahasiswa akan memiliki akses ke berbagai sumber daya pendidikan, termasuk materi pembelajaran online, buku teks digital, video pembelajaran, dan lainnya.

"UT tidak pernah kita punya program tatap muka, karena kita tahu bahwa UT beroperasi di negara yang sedang berkembang ini dimana tidak semua mahsiswa, tidak semua anggota masyarakat untuk askes internetnya terjangkau. Di UT kami siapkan, ada BTS-nya, tetapi alatnya merekan tidak punya, itulah hambatannya," jelas Prof Ojat.

"Amanat pemerintah, semua masyarakat harus mempunyai kesempatan menikmati jasa pelayanan pendidikan. Ini paling utama," tambah Prof Ojat.

Terakhir, Prof Ojat menyatakan bahwa tujuan dari pada acara ini adalah untuk membangun citra UT yang semakin positif, yang semakin bagus di masyarakat. 

"Supaya nanti ke depan harapan kita bagaimana caranya dengan peningkatan strategi pendidikan yang bagus, maka UT pilihan bagi masyarakat di Indonesia," tutup Prof Ojat.

Sebagai informasi, bahwa  Universitas Terbuka (UT) kembali membuka pendaftaran untuk mahasiswa baru semester genap tahun 2023/2024 sejak tanggal 3 November 2023. 

Ada dua jalur yang tersedia yakni jalur umum yang dibuka hingga tanggal 20 Februari 2024 dan jalur rekognisi pembelajaran lampau (RPL) hingga 31 Januari 2024.

Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman https://sia.ut.ac.id/ dengan biaya admisi sebesar Rp 100 ribu. UT memiliki dua program Diploma D3 dan D4 dan 32 Program Sarjana (S1) yang tersebar ke dalam 4 fakultas. (Wan)