Profil Ryamizard Ryacudu, Eks Menhan yang Disebut Beri Perintah dalam Kasus Satelit Kemhan
Jakarta, MI - Kasus dugaan korupsi proyek pengadaan satelit slot orbit 123 bujur timur di Kementerian Pertahanan periode 2012–2021 kembali menyeret nama besar. Laksamana Muda (Purn) TNI Leonardi, tersangka dalam perkara tersebut, mengaku hanya menjalankan instruksi atasannya ketika menjabat sebagai Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Leonardi menyebut atasannya saat itu, yakni Menteri Pertahanan, sudah melakukan rapat terbatas mengenai program ini dengan Presiden pada 2015. Dengan mengacu pada periode tersebut, atasan yang ia maksud adalah Menteri Pertahanan kala itu, Ryamizard Ryacudu.
"Yang pertama, saya melaksanakan perintah atasan. Atasan saya sudah melaksanakan rapat terbatas di depan Presiden dengan program ini," kata Leonardi, Senin (1/2/2025).
Leonardi juga menegaskan tidak menerima aliran dana apa pun dari korupsi ini. Terakhir, ia mengatakan bahwa negara belum mengeluarkan anggaran dalam pengadaan pengadaan satelit slot orbit 123 bujur timur pada Kementerian Pertahanan 2012-2021.
"Ketiga, belum ada negara membayar, belum ada keluar anggaran sama sekali sehingga tidak ada kerugian negara," jelasnya.
Pernyataan Leonardi membuat publik kembali menyorot sosok Ryamizard Ryacudu, menteri pertahanan yang saat itu memimpin Kemhan ketika program satelit ini bergulir.
Profil Ryamizard Ryacudu
Ryamizard Ryacudu lahir di Palembang, Sumatra Selatan, pada 21 April 1950. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan berlanjut ke pendidikan Sekolah Khusus Calon Perwira dari tahun 1985 hingga 1986.
Lima tahun kemudian, tepatnya pada 1991, ia meneruskan pendidikan militer di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat.
Perjalanan karier Ryamizard Ryacudu dilalui selama periode 1974 hingga 1995 sebagai Komandan Peleton, Komandan Kompi, Wadanyonif Linud 305/Kostrad, Danyonif Linud 305/Kostrad dan Dan Brigif Linud 17/Kostrad.
Pada tahun 1995 hingga 1997, Ryamizard Ryacudu menjabat sebagai Asisten Operasi Kodam Wirabuana dan selanjutnya diangkat sebagai Komandan Korem 044/Gapo di Kodam Sriwijaya.
Karier sebagai perwira tinggi dimulai ketika dipercaya sebagai Kepala Staf Divisi 2/Kostrad tahun 1997 dilanjutkan sebagai Kepala Staf Kodam Sriwijaya.
Pada tahun 1998 hingga 2000 berbagai jabatan strategis militer disandangnya, yakni mulai dari Panglima Divisi 2/Kostrad, Kepala Staf Kostrad, Pangdam Brawijaya, Pangdam Jaya dan Pangkostrad.
Karier militernya terus menanjak ketika ia dipercaya menjadi Kepala Staf TNI AD tahun 2002 hingga 2005.
Ia juga sempat dicalonkan menjadi Panglima TNI, namun hal itu tidak terjadi karena Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono lebih memilih Marsekal Djoko Suyanto untuk menjabat pucuk pimpinan TNI.
Kendati tidak menduduki jabatan Panglima TNI, perjalanan karier Ryamizard mencapai puncak di ranah pemerintahan ketika ia ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan pada 2014 hingga 2019.
Topik:
ryamizard-ryacudu eks-menteri-pertahanan kasus-korupsi leonardiBerita Sebelumnya
Profil Laksda (Purn) Leonardi, Tersangka Korupsi Satelit Kemhan yang Ngaku Diperintah Atasan
Berita Selanjutnya
Bencana Sumatera Ingatkan Menteri PU Saat Tsunami Aceh 2004
Berita Terkait
Profil Laksda (Purn) Leonardi, Tersangka Korupsi Satelit Kemhan yang Ngaku Diperintah Atasan
2 Desember 2025 15:57 WIB
Laksanakan Perintah Eks Menhan Ryamizard Ryacudu: Dalih Tersangka Korupsi Satelit Kemhan Leonardi
2 Desember 2025 03:01 WIB
Profil Indra Utoyo, Dirut Allo Bank yang Dicegah ke Luar Negeri Terkait Kasus Korupsi Mesin EDC
1 Juli 2025 20:08 WIB