Polres Manggarai Barat Gelar Apel Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 Februari 2022 08:12 WIB
Labuan Bajo, Monitorindonesia.com - Kepolisian Resor Manggarai Barat (Polres Mabar) NTT menggelar apel siaga di halaman Mapolres untuk menghadapi sejumlah masalah bencana alam yang disebabkan cuaca ekstrem di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Wakapolres Mabar, Kompol Eliana Papote mengatakan, tujuan Apel Siaga Ancaman Bencana Cuaca Ekstrem ialah membangun kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama untuk menghadapi keadaan darurat yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem yang sering melanda. Selain itu, kata dia, untuk memastikan ketersediaan dan kesiapan berbagai peralatan penanggulangan bencana yang dapat digunakan saat tanggap darurat. Kompol Eliana menjelaskan, kegiatan juga untuk meningkatkan  koordinasi, kolaborasi dan memastikan peran setiap stakeholder dalam penanggulangan bencana cuaca ekstrem, dan memastikan aktifnya Pos Komando Siaga Cuaca Ekstrem di setiap unit yang siap disatukan dalam Pos Komando Tanggap Darurat. "Saya mengimbau kepada kita semua yang hadir dan seluruh masyarakat dalam rangka mengantispasi kemungkinan buruk yang dipicu oleh cuaca ekstrem untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus memonitor informasi cuaca yang bersumber dari BMKG dan memastikan peringatan dini tersampaikan kepada warga masyarakat," tegas Wakapolres Mabar Kompol Eliana Papote, Jumaat (18/2/2022). Karena seperti yang kita ketahui, kata Wakapolres, bahwa Manggarai Barat merupakan salah satu wilayah rawan bencana, baik itu banjir, tanah longsor, angin kencang maupun kebakaran. "Hampir tiap tahun bencana ini melanda wilayah kita di Kabupaten Manggarai Barat ini," ujar Kompol Eliana. "Bencana telah memberikan kita  banyak pelajaran berharga. Kita mesti berbenah dan menguatkan koordinasi dan kolaborasi di dalam upaya penanggulangan bencana di Kabupaten Manggarai Barat. Kita hendaknya tidak terjebak di dalam kolaborasi yang disebut sebagai 'kolaborasi cangkang'," lanjutnya. Menurutnya, kolaborasi cangkang adalah kolaborasi semu, pihak-pihak yang terlibat dibatasi oleh ego sektor yang menjadi cangkang pembatas kolaborasi. "Nampak sama-sama bekerja, tetapi tidak bekerja sama. Pihak-pihak yang berkolaborasi tidak saling mengetahui apa yang diketahui dan dikerjakan oleh pihak lain. Alhasil kita tidak dapat melihat sinergi yang memicu output dan outcome yang signifikan di dalam penanggulangan bencana baik pada fase pra-bencana, fase tanggap darurat, dan fase pasca bencana," jelasnya seraya menutup sambutannya. [Richard Bon]

Topik:

ntt Labuan Bajo polres manggarai barat siaga bencana

Berita Sebelumnya

Anggota DPR Apresiasi Program Solo Smart City, Diminta Segera Disosialisasikan

Berita Selanjutnya

Kampung Restorative Justice Segera Dibentuk di Cilacap

Berita Terkait

Nasional
Kementerian PU bangun Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) serta Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di NTT

Kementerian PU Bangun Pamsimas dan Sanimas di Provinsi NTT

27 September 2025 08:47 WIB

Nasional
Kementerian PU kerahkan alat berar untuk pulihkan infrastruktur akibat banjir di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: dok/PU)

Kementerian Pekerjaan Umum Sigap Pulihkan Infrastruktur Terdampak Banjir Bandang di Nagekeo NTT

13 September 2025 13:14 WIB

Nusantara
Flores, Nusa Tenggara Timur, akan dijadikan sebagai Pulau Panas Bumi (Foto: Ist)

Flores Menuju Pulau Panas Bumi

14 April 2025 14:01 WIB

Nasional
Pertamina Bangun 131 Titik Air Bersih, Warga NTT Kini Tak Perlu Khawatir Lagi (Foto: Dok Pertamina)

Tak Lagi Khawatir! Kini Warga di 131 Daerah Ini Bebas dari Kekeringan Air

29 Maret 2025 13:55 WIB

Nusantara
Prakiraan cuaca di NTT  (Foto: Antara)

BMKG: Lima dari 22 Kabupaten di NTT Berpotensi Dilanda Angin Kencang

23 Oktober 2024 12:20 WIB