Banjir dan Longsor di Semarang Tewaskan 3 Orang

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 7 Januari 2023 07:40 WIB
Semarang, MI - Sebanyak tiga orang meninggal dunia dalam bencana alam banjir dan tanah longsor, akibat hujan deras yang mengguyur Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1). Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, korban meninggal tersebut masing-masing tersebar di wilayah Tembalang dan Banyumanik. "Total dua yang meninggal dunia akibat banjir," kata Irwan saat dikonfirmasi. Irwan mengatakan, dua orang meninggal dunia itu akibat banjir yang melanda dua kelurahan di Tembalang, masing-masing di Meteseh dan Rowosari. Sementara satu korban meninggal lainnya berada di Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, akibat tanah longsor. Bencana tanah longsor menimpa bagian belakang sebuah rumah di Blok-H Perumahan P4A, Pudakpayung, Banyumanik, Kota Semarang. Irwan mengatakan, hujan deras mengakibatkan tebing sekitar 25 meter longsor dan menimpa bagian belakang rumah tersebut. Pemilik rumah tersebut bernama Ari Wibowo (37) dilaporkan meninggal dunia setelah tertimpa tembok dan material longsor. Ia mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 14.30 WIB. “Saksi yang merupakan tetangga korban mendengar suara gemuruh, ketika dicek ternyata tebing yang berada di belakang sudah menimpa rumah korban,” ujarnya. Sementara itu, Plt Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu menyebut, banjir yang melanda Perumahan Dinar Indah, Tembalang, diakibatkan oleh tanggul Sungai Babon sepanjang 20 meter yang jebol. Menurutnya, proses penambalan sementara tanggul yang jebol dilakukan seiring dengan surutnya banjir.