Mahasiswi di Yogyakarta Tewas Diduga Lompat dari Lantai 4 Asrama

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 2 Oktober 2023 15:56 WIB
Jakarta, MI - Seorang mahasiswi di salah satu perguruan swasta di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meninggal dunia usai diduga melompat dari lantai empat gedung asrama kampusnya. Korban berinisial SM (19) merupakan mahasiswi semester I. Mahasiswi asal Bandar Lampung itu ditemukan sudah dalam kondisi tak berdaya pada Senin (2/10), pukul 06.15 WIB. ‎Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry menjelaskan, awalnya seorang saksi, yakni ustaz tengah mengerjakan tugas di salah satu ruangan asrama milik kampus. Kemudian saksi mendengar suara menyerupai benda terjatuh. Saksi lalu mengecek dan mendapati korban sudah dalam posisi telungkup. ‎"Korban dalam posisi tertelungkup kemudian mencoba kondisi korban namun tidak ada respons," kata Jeffry dalam keterangannya, Senin (2/10). Ustaz itu pun meminta bantuan. Ia bersama saksi lain, yakni petugas kebersihan asrama lalu memindahkan korban ke atas meja ruang belajar. Dengan satpam asrama, ustaz tersebut membawa korban ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, menggunakan mobil pribadinya. Sesampainya di UGD RS PKU dilakukan pemeriksaan dan diketahui denyut nadi masih ada. "Selang sepuluh menit, saksi 3 (satpam) dikabari oleh saksi 1 (ustad) bahwa korban sudah meninggal dunia," kata Jeffry. Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Tim Inafis Polres Bantul dan jajaran Polsek Kasihan, korban diduga mengalami depresi. Hal itu diketahui bahwa pada malam hari sebelum kejadian SM menenggak obat sakit kepala 20 butir sekaligus. Dugaan itu juga diperkuat dengan temuan kemasan obat sakit kepala tersebut serta keterangan saksi lain yang merupakan rekan korban di asrama. "(Saksi mengetahui korban) teriak menangis histeris, dan sempat di tolong dibawa ke rumah sakit untuk bantuan medis dan obat sakit kepala berhasil di muntahkan. Dari voice note yang dikirim, korban berkeinginan mengakhiri hidup, dan setelah kembali ke asrama, pagi harinya korban tidur di salah satu kamar di lantai IV," ungkap Jeffry. Saksi menyebut korban sempat bertanya apa akibat jika terjatuh dari lantai IV gedung. "Pernah berkata pada rekannya kalau jatuh dari lantai IV mati apa tidak, sehingga dugaan korban bunuh diri karena depresi dengan lompat dari lantai IV asrama dan membentur genting dan lantai konblok," kata Jeffry. Adapun saat ini jenazah korban masih berada di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Pihak kepolisian hingga kini masih mengumpulkan keterangan saksi termasuk petunjuk lain seperti rekaman kamera pengawas atau CCTV serta jejak percakapan di ponsel korban guna memastikan dugaan bunuh diri. Selain dengan kampus, menurut Jeffry, saat ini polisi juga sedang berkoordinasi dengan pihak keluarga korban.