Sekeluarga Tewas di Malang, Ayah Tulis Pesan Pilu untuk Anak Sulungnya

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 12 Desember 2023 18:14 WIB
Pesan di kaca rias yang ditulis dengan spidol hitam, untuk anak sulungnya ARE saudara kembar AKE [Foto: Ist]
Pesan di kaca rias yang ditulis dengan spidol hitam, untuk anak sulungnya ARE saudara kembar AKE [Foto: Ist]
Malang, MI - Satu keluarga terdiri dari ayah bernama Wahab Efendi (44) istri Sulikhah (40), dan seorang anak berinisial AKE (13) ditemukan tewas diduga bunuh diri di kamar rumahnya di Gang Sunan Bonang, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Malang, pada Selasa (12/12). 

Sebelum bunuh diri bersama keluarganya, sang ayah meninggalkan pesan pilu di kaca rias yang ditulis dengan spidol hitam, untuk anak sulungnya ARE, yang merupakan saudara kembar dari AKE.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat membenarkan, adanya penemuan catatan pesan yang identik ditulis oleh Wahaf Efendi. Pesan itu ditulis dengan spidol berwarna hitam di kaca meja rias kamar orang tuanya, di kamar belakang.

"Di TKP kami menemukan di kaca meja rias pesan yang tulisannya identik dengan buku agenda miilik WE (Wahab)," kata Gandha, Selasa (12/12).

Sebagai informasi, di rumah tersebut ada tiga kamar, kamar depan, kamar tengah tempat anak perempuan ARE tidur saat kejadian, dan satu kamar belakang tempat ditemukan ketiganya sekarat.

Pesan yang ditulis di kaca rias bertuliskan 'Kakak jaga diri, papa, mama, adik pergi dulu, nurut uti, kung, tante, dan om, uang papa mama untuk pemakaman jadi satu. Love you kakak, spidol hitam'. 

Selain tulisan itu, Polisi juga tidak menemukan dokumen lain yang diduga terkait kematian ketiga korban.

"Pesan (di cermin itu) itu kalau bahasanya untuk si kakak, sementara menurut kami yang masih hidup. Sementara tidak ada yang mencurigakan, sementara ada pesan di cermin meja rias, tulisan itu pakai spidol berwarna hitam," jelasnya.

Saat ini, kata Gandha, pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab, dan motif kematian ketiga korban nekat berbuat hal tersebut. 

Apalagi sebelum kejadian, sang ayah sempat meminta ARE, untuk tidur di kamar tengah sendirian.

"Kami masih dalam ini untuk untuk laporan detail, belum temukan masalah apa," tandasnya.

Sebelumnya, Sebanyak tiga orang dalam satu keluarga ditemukan tewas secara tragis di rumahnya sendiri di Gang Sunan Drajat, Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (12/12).

Korban bernama Sulikha (35) dan seorang anak berinisial AKE (13). Warga juga menemukan suami Sulikha, Wahab (38) dalam kondisi bersimbah darah. Wahab sendiri diketahui merupakan guru SD.

Ketua RT 3, Iswahyudi, mengatakan bahwa peristiwa itu diketahui pertama kali oleh seorang warga berinisial G. Awalnya G mendengar teriakan dari salah satu anak korban yang selamat, ARE (13). ARE merupakan saudara kembar dari AKE.

ARE juga sempat menggedor-gedor pintu yang terkunci.

“Tolong.. Papa terkancing (terkunci) di kamar,” kata Iswahyudi menirukan suara ARE yang meminta tolong, Selasa (12/12).

Warga akhirnya mendobrak pintu kamar, dan menemukan tiga korban sudah tergeletak. Kondisi Sulikhah mengeluarkan busa dari mulutnya, sedangkan kondisi sang anak AKE, mulutnya membiru.

“Sedangkan Pak Wahab ditemukan masih hidup, namun kondisinya sudah sekarat dengan kondisi berlumuran darah akibat luka sayatan di tangan kirinya,” ujarnya.

Ambulans pun didatangkan untuk melarikan Wahab ke Rumah Sakit dr. Moenir Lapangan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Malang.

Sayangnya, nyawa Wahab tidak dapat tertolong lagi. Dengan demikian, korban dari peristiwa tersebut menjadi tiga orang. Dua korban lain pun dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.