Sebanyak 36 Meninggal Dunia di Agam Akibat Bencana Alam Selama 2023

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 30 Desember 2023 19:30 WIB
Tim gabungan sedang membersihkan material tanah longsor beberapa waktu lalu di Agam.  (Foto: ANTARA)
Tim gabungan sedang membersihkan material tanah longsor beberapa waktu lalu di Agam. (Foto: ANTARA)

Lubuk Basung, MI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat 36 orang meninggal dunia dari 241 bencana alam melanda daerah itu selama 2023.
 
"Bencana alam itu berupa tanah longsor, banjir, erupsi Gunung Marapi, pohon tumbang, angin kencang dan lainnya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam Ichwan Pratama Danda di Lubuk Basung, Sabtu (30/12).
 
Ia mengatakan ke 36 orang meninggal dunia itu akibat hanyut di sungai sebanyak empat orang, tenggelam di Danau Maninjau tiga orang.
 
Setelah itu, tersambar petir satu orang, tertimbun tanah longsor lima orang dan terkena erupsi Gunung Marapi 24 orang.
 
"Sebanyak 24 orang terkena erupsi itu merupakan pendaki yang berasal dari Sumbar, Riau, Sumatera Utara dan Jambi," katanya.
 
Ia menambahkan, 241 bencana alam terjadi selama 2023 tersebar di 15 dari 16 kecamatan di Agam.
 
Ke 15 kecamatan itu yakni, Kecamatan Palembayan 23 kejadian, Malalak 10 kejadian, Ampek Angkek satu kejadian.
 
Setelah itu, Kecamatan Tilatang Kamang enam kejadian, Matua 12 kejadian, Lubuk Basung 45 kejadian, Tanjung Mutiara 23 kejadian, Canduang empat kejadian.
 
Sementara di Kecamatan Sungai Pua tiga kejadian, Palupuh 28 kejadian, Baso tujuh kejadian, Ampek Nagari 16 kejadian, Tanjung Raya 37 kejadian, Ampek Koto 24 kejadian dan Banuhampu dua kejadian.
 
"Kecamatan Kamang Magek tidak ada kejadian selama 2023. Tim gabungan dikerahkan untuk membersihkan material pohon tumbang, material tanah longsor dan mengevakuasi korban," katanya.
 
Ia mengimbau warga tetap melakukan waspada saat curah hujan cukup tinggi, agar tidak menjadi korban. (AM/Ant)