Langkah Pemkot Bekasi Mengatasi Dampak Lingkungan dan Banjir

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 9 Agustus 2024 5 jam yang lalu
Pembersihan sampah dan lumpur dari selokan (Foto: Dok. MI/M.Aritonang)
Pembersihan sampah dan lumpur dari selokan (Foto: Dok. MI/M.Aritonang)

Kota Bekasi, MI - Berbagai terobosan terus dilakukan Pemkot Bekasi untuk mengatasi dampak lingkungan. Seperti membersihkan sampah-sampah warga dari saluran agar terhindar dari penyumbatan aliran air yang mengakibatkan luapan air got kerumah warga dan ke jalan raya. 

Pengamatan Monitorindonesia.com, 6 orang pekerja diterjunkan Pemkot Bekasi untuk membersihkan saluran sepanjang pinggiran Jln. Raya Narogong, Km-7, Kota Bekasi, Jumat (9/8/2024).

Para pekerja sedang mengangkat sampah-sampah dan lumpur dari saluran. Menurut salah seorang pekerja, pembersihan dilakukan sudah beberapa hari sejak pukul 08.00 wib hingga 16.00 WIB.

Mandor yang mengaku bernama Maman mengatakan, pembersihan saluran ini dilakukan untuk mencegah tersumbatnya saluran air. Sampah-sampah dan lumpur diangkat menggunakan truck dan dibuang ke tempat tertentu.

“Tugas kami hanya membersihkan/kerja. Kebetulan perkerjaan ditugaskan untuk membersihkan saluran (got). Kalo sumber dana kurang paham, yang pasti kami ditugaskan membersihkan saluran, dan dikasih upah,” kata Maman.

Maman menambahkan, mereka sudah beberapa hari membersihkan saluran air yang tersumbat tersebut. Harapannya, jika sudah dibersihkan aliran air akan lancar dan lingkungan pun terhindar dari ancaman banjir dengan meluapnya air got.

Menurut Maman, disuruh kerja dan dikasih upah, yaa.....ah dikerjakan. Karena pekerjaannya juga menyangkut lingkungan bukan kejahatan. 

"Yang pasti, selain butuh uang, kegiatan ini juga berdampak positif terhadap lingkungan, makanya kita redi bekerja. Kami sudah beberapa hari membersihkan saluran ini, mulai dari jam 8.00 wib hingga pukul 16.00 wib, pokoknya setiap ada saluran got yang mampet disepanjang Jln. Raya Narogong, Km-7, Kota Bekasi ini akan dibersihin,” kata Maman.

Maman minta maaf jika menggangu pengguna jalan karena terpaksa memarkirkan mobil pengangkut sampah dan lumpur di tepi jalan, karena tidak ada bahu jalan untuk memarkirkan kendaraan pengangkut limbah tersebut. Mereka mengaku kesulitan jika harus bekerja malam hari.

“Kalau dibilang mengganggu pengguna jalan saya minta maaf, kalo enggak saya ucapkan terima kasih. Karena perkerjaan ini tidak bisa dikerjakan malam. Yang kedua, jalan ini enggak ada bahunya, terpaksa mobil pengangkut harus parkir dipinggir jalan. Tetapi kita buat rambu-rambu agar pengguna jalan juga hati-hati. Lihat saja, rambu-rambu kita lengkapi,” kata Maman sembari menunjuk rambu. 

Menurut pekerja, selama mereka bekerja, rutin dikunjungi orang yang menurut mereka pegawai penda. Namun mereka (pekerja-Red) tidak bisa memastikan dari dinas mana dan siapa namanya.

"Ada berpakaian seragam pemda yang sering datang mengontrol kegiatan, tapi kami tidak tau dari Dinas mana dan namanya siapa," kata pekerja kepada monitirindonesia.com.

Pengamatan media ini, saluran pun mulai terlihat bersih setelah sampah dan lumpur diangkat dari dalam. Air got pun secara perlahan mulai mengalir dari hulu ke hilir. (MA/ADV)