Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Blitar, Warga Resah

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 September 2024 14:46 WIB
Gas Elpiji 3 kilogram yang mengalami kelangkaan (Foto: Istimewa/Net)
Gas Elpiji 3 kilogram yang mengalami kelangkaan (Foto: Istimewa/Net)

Blitar, MI - Warga Blitar saat ini tengah mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, yang semakin langka di pasaran. Kelangkaan ini telah berlangsung selama beberapa hari terakhir, membuat banyak masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah, kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dampak dari kelangkaan ini tidak hanya dirasakan oleh rumah tangga, tetapi juga oleh para pedagang kecil yang bergantung pada elpiji 3 kilogram untuk berjualan. Beberapa pedagang makanan mengaku terpaksa menghentikan sementara aktivitas jualannya karena tidak mampu mendapatkan gas.

Sejumlah warga mengeluhkan bahwa mereka harus mengantre panjang di pangkalan gas resmi, bahkan ada yang terpaksa membeli dengan harga lebih mahal di pengecer. Harga eceran yang biasanya berkisar di Rp18.000 hingga Rp 20.000 per tabung, kini melonjak hingga mencapai Rp 24.000.

Keluhan juga disampaikan oleh salah satu warga di Desa Panggungasri, Kecamatan Panggungrejo. Ia menyampaikan bahwa sudah berkeliling mencari gas elpiji 3 kilogram, namun banyak yang kosong.

“Sulit sekali, tadi sudah keliling beberapa tempat baru dapat satu gas elpiji 3 kilogram ini,” ungkap Yenny, warga Panggungasri, Selasa (3/9/2024).

Menurut keterangan beberapa agen dan pengecer, kelangkaan ini disebabkan oleh terlambatnya pasokan dari distributor. 

“Kami hanya mendapat pasokan setengah dari biasanya. Itu pun langsung habis diserbu warga,” ujar salah satu pemilik pangkalan gas di Desa Karangrejo, Kecamatan Garum.

Sementara itu, menanggapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg, Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Darmadi, menyampaikan bahwa masalah distribusi elpiji ada di Pertamina.

Pihaknya juga menyatakan sedang berupaya maksimal untuk mengatasi masalah distribusi ini. Dari informasi yang ia dapatkan, pasokan dan kuota tetap tersedia.

“Mengenai masalah distribusi, ada di Pertamina, dan Disperindag bersama dengan Pertamina telah berkoordinasi untuk segera menormalkan distribusi gas elpiji 3 kilogram, dengan mengupayakan adanya penambahan kuota dari Pertamina,“ jelas Darmadi, saat dihubungi melalui pesan berjejaring pada Selasa.

Saat dikonfirmasi mengenai pembelian gas elpiji 3 kilogram wajib menggunakan KTP, Darmadi menyatakan, yang lebih berkompeten untuk menjawab hal tersebut adalah dari Pertamina, dan dinas hanya melakukan monitoring dan evaluasi (monev)

“Dari pertamina yang berkompeten mas, kami hanya melakukan monev  dan berkordinasikan,“ pungkasnya. (Joko Prasetyo)

Topik:

Blitar gas elpiji Kelangkaan Gas Elpiji LPG