Langkah Nyata Sherly Tjoanda Dukung Kesehatan Generasi Muda di Maluku Utara


Sofifi, MI - Gubernur Malut, Sherly Tjoanda, secara resmi meluncurkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Provinsi Malut. Program ini menargetkan sekitar 71 ribu siswa dan dijadwalkan rampung dalam waktu satu bulan.
Peluncuran kegiatan berlangsung di SMA Negeri 2 Kota Ternate, Selasa (19/8), diikuti pula oleh kegiatan serupa di SMA 5 Kota Tidore Kepulauan, Sofifi. Dalam kesempatan itu, Gubernur Sherly menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Malut untuk mendukung target nasional pemeriksaan kesehatan sebesar 38 persen pada tahun 2025.
“Pemeriksaan kesehatan gratis kita itu baru hampir 7 persen, masih jauh dari target nasional 38 persen tahun ini,” ujar Gubernur Sherly kepada awak media. Ia menekankan pentingnya langkah awal ini sebagai fondasi untuk pemeriksaan kesehatan di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di seluruh Malut.
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis mencakup berbagai aspek kesehatan siswa, seperti tinggi badan, gula darah, kondisi kulit, telinga, tensi darah, hemoglobin (HB), mata, dahak untuk TBC, serta pemeriksaan mulut dan gigi. Bagi siswa yang memiliki kadar HB rendah, tablet tambah darah langsung diberikan.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat di kalangan siswa,” kata Gubernur Sherly saat berdiskusi dengan para siswa. Ia menambahkan bahwa hasil pemeriksaan akan menjadi dasar pemetaan kesehatan masyarakat Malut, sehingga pemerintah dapat menyiapkan obat, dokter, dan penanganan penyakit yang tepat untuk lima tahun ke depan.
Gubernur Sherly juga menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi. Ia menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan Malut, Dinas Kesehatan Malut, Dinas Kesehatan Kota Ternate, serta Puskesmas yang merespons cepat sehingga peluncuran program dapat dilakukan tepat waktu.
“Saya berikan target satu bulan kepada 400-an kepala sekolah untuk bekerja sama dengan Puskesmas melakukan tes kesehatan gratis kepada 71 ribu siswa SMA, SMK, dan SLB se-Malut,” harapnya.
Selain pemeriksaan kesehatan, Gubernur Sherly memaparkan rencana strategis untuk pendidikan di Malut. Ia menyebutkan, SMA dengan jumlah murid terbanyak, yakni 1.448 siswa, akan mendapatkan 24 ruangan belajar baru tahun ini agar tidak ada lagi kelas siang. Tahun depan, akan dibangun gedung aula untuk mendukung proses belajar mengajar yang optimal.
“Kita punya rencana ke depan untuk membangun sekolah unggulan bagi siswa yang bercita-cita masuk Akmil atau Akpol, sehingga mereka disiapkan sejak SMA,” ujarnya.
Selain itu, Gubernur Sherly meminta Dinas Pendidikan Malut agar menjelang Hari Pendidikan Nasional tahun depan, dilaksanakan lomba Matematika, Bahasa Inggris, dan debat antar-SMA, SMK, dan SLB, sebagai upaya pemetaan siswa berprestasi untuk diberikan beasiswa.
Dalam pemaparan di SMA 5 Kota Tidore Kepulauan, Gubernur Sherly menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan kesehatan gratis akan memungkinkan pemetaan kondisi kesehatan masyarakat Malut yang berjumlah 1,3 juta jiwa.
“Kita bisa mengidentifikasi berapa yang TBC, berapa yang memiliki tekanan darah tinggi atau rendah, siapa yang berpotensi diabetes, dan siapa yang berpotensi sakit jantung,” kata Gubernur Sherly.
Ia menambahkan, pemetaan ini penting agar Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Malut dapat merencanakan stok obat, jumlah dokter, serta penanganan penyakit yang tepat sasaran.
“Tujuan pemeriksaan ini agar siswa tahu kondisi kesehatannya, seperti memiliki diabetes atau penyakit menular, sehingga bisa mengambil langkah pencegahan yang benar,” jelasnya. (Jainal Adaran)
Topik:
Gubernur Malut Sherly Tjoanda