Banjir Bali: 16 Orang Tewas, Ratusan Mengungsi


Bali, MI - Hujan ekstrem sejak Selasa (9/9/2025) malam memicu banjir bandang yang merendam sejumlah wilayah di Bali. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Kamis malam (11/9/2025), sebanyak 16 orang meninggal dunia dan lebih dari 500 jiwa terpaksa mengungsi ke pos darurat.
Empat wilayah terdampak paling parah adalah Denpasar, Badung, Jembrana, dan Gianyar. Rumah-rumah warga terendam, jalan utama lumpuh, hingga aktivitas pariwisata pun terganggu.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyebut curah hujan ekstrem menjadi pemicu utama bencana ini. Dalam 24 jam, curah hujan di Bali mencapai 385 milimeter. Angka ini jauh melampaui kondisi normal.
Fenomena cuaca ini dipicu oleh gelombang Rossby dan Kelvin, yang memunculkan hujan deras secara mendadak dan sulit diprediksi. “Curah hujan di Bali bahkan lebih besar dari bencana banjir yang terjadi di Bekasi pada Maret 2025," ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Curah hujan ekstrem memicu banjir besar yang melumpuhkan sejumlah kabupaten di Bali. Jalan terputus, listrik padam, dan pasar terendam hingga setinggi pinggang.
Derasnya arus banjir juga menelan korban jiwa: 16 orang meninggal dan 1 hilang. Rinciannya, 10 korban di Denpasar, 3 di Gianyar, 2 di Jembrana, dan 1 di Badung.
Meluasnya banjir membuat Pemprov Bali menetapkan status tanggap darurat selama sepekan dengan dukungan Pemerintah Pusat.
BNPB memastikan, semua kebutuhan dasar warga terdampak banjir akan dipenuhi. “Mulai logistik, pakaian dalam, susu anak, hingga kebutuhan khusus perempuan, semua sudah disiapkan,” kata Suharyanto.
Meski air mulai berangsur surut, warga tetap diminta waspada. Suharyanto mengingatkan, potensi hujan susulan masih ada. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menyebut, cuaca ekstrem berpotensi berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Selain itu, warga juga diminta tidak ragu melaporkan kebutuhan mendesak kepada aparat setempat agar bantuan cepat tersalurkan. BNPB menegaskan, Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah akan terus mendampingi warga hingga kondisi pulih.
"Bencana banjir Bali ini adalah duka kita bersama. Pemerintah Pusat bertekad membantu semaksimal mungkin,” imbuhnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat, ada 562 orang warga yang mengungsi. Sebanyak 235 orang di Denpasar dan 327 orang di Jembrana. Sejumlah sekolah, balai desa, mushala, hingga banjar (RW) disulap menjadi posko darurat.
Selain banjir, longsor juga dilaporkan melanda 27 titik. Pohon tumbang terjadi di 19 lokasi. Kota Denpasar menjadi wilayah paling parah dengan 81 titik banjir sekaligus. Jalan-jalan utama berubah jadi sungai. Mobil dan motor hanyut terbawa arus.
Pemprov Bali kini fokus pada penanganan pascabanjir, mulai dari pembersihan tumpukan sampah, penyedotan genangan air, hingga menghitung kerugian yang dialami masyarakat, khususnya para pedagang.
Topik:
banjir-bali bnpbBerita Sebelumnya
Yosep Nugraha Bungkam terkait Anggaran Tunjangan Perumahan DPRD Kabupaten Bandung, Ada apa?
Berita Selanjutnya
Pertarungan Yulin Mus vs 7 Anggota Komisi II
Berita Terkait

Bali Kehilangan 1.000 Hektare Lahan Pertanian per Tahun, Ancaman Banjir Mengintai
14 September 2025 09:37 WIB

BNPB Kerahkan 600 Personel, Fokus Cari Korban Hilang Banjir Bali
11 September 2025 10:37 WIB