Mengenal Lebih Dekat Prof Ojat Darojat, Rektor Dua Periode Universitas Terbuka

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 10 November 2021 09:00 WIB
Monitorindonesia.com - Pak Ojat, demikian kawan dan rekannya di Lingkungan Universitas Terbuka (UT) menyapa Prof Ojat Darojat MBus PhD. Sosok pria bersahaja ini menjabat rektor UT sejak dilantik pada 26 Juli 2017 untuk periode pertama, kemudian didaulat lagi dalam pemilihan rektor tahun 2021. Melansir laman utac.id, Ojat lahir di Sumedang, 26 Oktober 1966. Pria berdarah Sunda ini mempunyai hobi yang unik, yakni traveling. Traveling yang dimaksud Pak Ojat bukanlah wisata atau jalan-jalan, melainkan academic journey untuk mengikuti seminar dan konferensi, baik tingkat nasional maupun internasional. Ketika mendengar ada seminar atau konferensi yang belum pernah diikuti, Prof Ojat Darojat akan langsung bersemangat membuat tulisan bagus untuk dikompetisikan di konferensi atau seminar tersebut. Semenjak kecil Ojat memeang anak yang cerdas, terbukti dia sering menjadi bintang kelas. Pun ketika menyelesaikan gelar sarjananya di IKIP Bandung, penggemar lalapan ini menjadi lulusan terbaik. Prestasi akademik ini yang juga membuatnya memperoleh beasiswa untuk menyelesaikan studi diploma IV dan magisternya di La Trobe University, Australia, dan doktoral dengan beasiswa dari Bank Dunia di Simon Fraser University, Kanada. Kedua pendidikan pascasarjana tersebut diselesaikan dengan hasil yang memuaskan. Hadist Riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi yang berbunyi “Keutamaan orang yang berilmu dibanding dengan ahli ibadah, seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang” inilah yang dipegang teguh Ojat Darojat dan mendasari hasratnya akan ilmu. Sudah lebih dari 25 tahun dia mengabdikan hidup untuk kemajuan UT. Berbagai jabatan sudah pernah diamanahkan kepada ayah dua anak ini. Mulai dari ketua program studi, ketua jurusan, dan pembantu dekan III di FKIP-UT, Kepala UPBJJ-UT Bogor, Kepala LPBAUSI, hingga saat ini sebagai orang nomor 1 di UT. Di kampus ini pula Ojat Darojat diangkat menjadi guru besar atau profesor pada tahun 2016. Pada awalnya, penyuka warna biru dan putih ini memang tidak bekerja di UT. Sebelum diwisuda, dia telah bekerja di perusahaan swasta asal Cina selama satu tahun hingga 1990. Selepas dari perusahaan swasta tersebut, pengabdiannya di UT dimulai sejak tahun 1991 hingga sekarang. Dengan jabatan yang sekarang diembannya, Ojat berharap dapat berkontribusi lebih untuk kemajuan UT. Di memiliki visi bahwa UT menjadi yang terdepan di Asia dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh dengan standard global yang menjangkau semua orang termasuk mereka yang hidup di daerah terpencil yang akses pendidikan tinggi sulit masuk, sehingga istilah ‘openess’ dapat terimplementasikan secara luas bagi orang, tempat, ide atau gagasan, serta penerapan cara-cara baru dalam penyelenggaraan pendidikan.