Komisi VII DPR Tolak Rencana Kenaikan Harga Pertalite dan Gas LPG 3 KG

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 16 April 2022 22:01 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar, menolak rencana kenaikan harga jual harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan LPG kemasan 3 kilogram. Menurutnya, kenaikan tersebut tidak relevan dengan kondisi ekonomi masyarakat yang masih dalam pemulihan dan dikhawatirkan mengganggu konsumsi rumah tangga. "Momentumnya belum tepat untuk menaikan harga BBM subsidi, seperti solar bensin dan gas LPG 3 kilogram. Mengingat saat ini sedang proses pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat masih lemah," katanya dalam keterangan rertulis, Jumat (15/4) Gunhar karib disapa meminta supaya harga Pertalite dan gas LPG 3 Kg tidak dinaikkan dalam waktu dekat. Mengingat bersamaan dengan naiknya PPN dan harga-harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, daging, kedelai, dan sebagainya. "Kenaikan Pertalite dan gas melon tentu akan makin memperburuk daya beli masyarakat serta memperberat beban rakyat, di tengah kenaikan bahan pangan seperti minyak goreng, daging, kedelai," ujarnya. Politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan pemerintah untuk hati-hati melontarkan isu kenaikan harga Pertalite dan gas LPG ukuran 3 Kg, karena berpotensi menyulut kepanikan berbelanja. "Tersebarnya isu kenaikan pertalite bisa menimbulkan kepanikan berbelanja ini berisiko menyebabkan kelangkaan yang berujung pada kesulitan masyarakat," katanya. Diketahui, Pemerintah mengungkapkan rencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan LPG kemasan 3 kilogram secara bertahap pada periode Maret hingga Juli 2022. (La Aswan)

Topik:

BBM