Pernyataan Pengelola Komplek GBK Dipertanyakan Oleh Presiden Partai Buruh Sayangkan, Soal Apa?

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 8 Mei 2022 18:15 WIB
Jakarta, MI - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyayangkan pernyataan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) yang mengatakan tidak ada pemesanan venue Istora pada tanggal 14 Mei 2022, khususnya untuk kegiatan peringatan Hari Buruh. PPK GBK sendiri sebelumnya mengatakan, saat ini Istora GBK sedang tidak dapat digunakan untuk menggelar acara karena sedang ada perbaikan. “Partai Buruh menyayangkan rilis dari Pengelola GBK yang menyatakan buruh belum melakukan pemesanan Istora Senayan dan menyatakan Istora tidak bisa digunakan karena ada perbaikan hingga tanggal 14 Mei. Pernyataan ini telah meresahkan buruh,” kata Said Iqbal, Minggu,(8/5). Terkait pernyataan pengelola GBK, Said Iqbal menyampaikan beberapa fakta sebagai berikut. Fakta pertama, KSPI dan Partai Buruh sudah mengirimkan surat resmi kepada pengelola Istora Senayan kurang lebih tiga minggu sebelum lebaran, tetapi hingga saat ini belum dijawab. “Jadi tidak benar kalau buruh belum melakukan pemesanan,” jelas dia. Fakta kedua, kata dia, panitia sudah melakukan komunikasi melalui telepon dengan manajemen Istora Senayan. Dalam pembicaraan melalui telepon, memang diarahkan pendaftaran secara online. “Karena saat itu masih menunggu JIS, buruh memang belum melakukan pembayaran DP yang diminta, yaitu 100 juta. Tetapi para prinsipnya, sudah dilakukan pemesanan,” beber dia. Sedangkan fakta ketiga, lanjut dia, dalam komunikasi melalui telepon, saat itu Manajemen Istora menyampaikan bahwa pada tanggal 14 Mei Istora kosong dan bisa digunakan. “Karena perbaikan hanya dilakukan sampai tanggal 12 Mei. Mengapa sekarang tiba-tiba berubah, perbaikannya menjadi 14 Mei? Ada apa ini?,” ungkap dia. Ia melanjutkan, untuk fakta keempat sampai dengan hari ini belum ada jawaban atas permohonan surat permohonan dari Manajemen Istora Senayan. “Karena itu, tiga hari lalu, KSPI mengirimkan surat kepada otoritas tertinggi pengelola GBK yakni Pemerintah,” jelas dia. Namun demikian, tegas Said Iqbal, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pengelola Istora melalui sambungan telepon sebanyak 4 kali. Oleh karena itu, Iqbal meminta agar public relation GBK segera mencabut pernyatannya karena pernyataan tersebut diduga berbohong karena bertentangan dengan fakta-fakta yang ada. “Aksi ini melibatkan ratusan ribu buruh sehingga rilis tersebut bisa membuat gaduh. Jangan membuat rilis tanpa berkoodinasi dengan otoritas tertinggi pemilik GBK dan aparat keamanan,” kata Said Iqbal. Said Iqbal menjelaskan, bahwa buruh sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya karena menyangkut keamanan dalam dua kegiatan yang akan diselenggarakan pada tanggal 14 Mei. Di mana kegiatan pertama adalah aksi di DPR jam 10.00 – 12.00 WIB dan setelah itu masa aksi bergerak ke Istora untuk melakukan May Day Fiesta pada jam 13.00 – 17.30 WIB. “Hari Senin kami diundang Polda Metro Jaya untuk membahas permasalahan keamanan dan lain sebagainya.Dengan demikian, selain berkomunikasi dengan otoritas tertinggi pengelola GBK, buruh juga sudah berkomunikasi dengan aparat keamanan,” tegas dia. (La Aswan)

Topik:

Buruh