Koalisi Indonesia Bersatu Disentil PSI, Ini Tanggapan PAN

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 14 Mei 2022 18:46 WIB
Jakarta, MI - Terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu sebagai bentuk dari cita-cita bersama untuk menunaikan janji Kemerdekaan RI sebagaimana termaktub di Pembukaan UUD 1945 melalui jalan demokrasi konstitusional. Hal itu disampaikan oleh Waketum PAN Viva Yoga Mauladi merespon sentilan PSI terkait Koalisi yang Partai Golkar, PAN, dan PPP itu. PSI meminta partai yang sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu setia terhadap Jokowi. Viva menjelaskan cita-cita itu kemudian diturunkan ke dalam wadah perjuangan politik gagasan, ide, dan pemikiran, sebagai landasan prinsip melalui proses-proses politik yang mencerdaskan, menggembirakan, menyejahterakan, memakmurkan, dan berkeadilan. "Itulah yang menjadi salah satu dasar pendirian dari Koalisi Indonesia Bersatu," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (14/5). Koalisi Indonesia Bersatu, menurut Viva, tetap bagian dari pemerintahan Jokowi. Koalisi ini, kata Viva, tetap mengemban tugas kerja pemerintahan Jokowi. "KIB ini adalah bagian dari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Oleh karena itu, dalam rencana kerja selanjutnya dipastikan akan bertanggung jawab untuk dapat meningkatkan kinerja pemerintahan," ucap Viva. Oleh sebab itu, kesetiaan koalisi ini bagi PAN tak perlu dipertanyakan lagi. Viva mengatakan tak ada agenda terselubung yang dibawa oleh Koalisi Indonesia Bersatu. "Kesetiaan KIB kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin tidak usah diragukan lagi. Tidak ada agenda politik tersembunyi atau terselubung. Semua serba-transparan alias terang-benderang. Apalagi Pak Airlangga Hartarto dan Bang Sumo (Suharso Monoarfa) adalah menteri di kabinet, maka tentu akan bekerja maksimal bekerja untuk rakyat," sebut Viva. "Bahkan, menurut Bang Zulkifli Hasan, PAN akan terus berkomitmen menjadi partai koalisi pemerintah, sampai berakhirnya purnatugas pemerintah setelah Pemilu 2024 nanti," imbuhnya. Sebelumnya,Koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk Partai Golkar, PAN, dan PPP mendapat kritik dari PSI. Pasalnya, PSI menilai partai politik yang membentuk Koalisi Indonesia Bersatu muncul dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Setiap partai silakan saja melakukan manuver politik. Sah-sah saja," kata Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni kepada wartawan, Sabtu (14/5). Padahal PSI berharap tak ada koalisi partai politik lain yang muncul dari dalam Koalisi Indonesia Maju, kabinet pemerintahan Jokowi. "Namun, sebagai bagian dari koalisi Jokowi-Ma'ruf, PSI berharap hendaknya tidak ada koalisi lain yang dibentuk partai pendukung Pak Jokowi selain Koalisi Indonesia Maju," ujar Raja. Oleh sebab itu, PSI menyentil kesetiaan Partai Golkar, PAN, dan PPP dalam mendukung pemerintahan Jokowi. PSI meminta partai yang sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu setia terhadap Jokowi. "Setia dulu saja mendukung Pak Jokowi dengan sepenuh hati. Kasihan Pak Jokowi mengurus rakyat. Pandemi belum selesai, recovery ekonomi sedang dilangsungkan, soal minyak goreng belum tuntas. Fokus saja dulu dukung Pak Jokowi," imbuhnya. (La Aswan)

Topik:

PAN