DPR Minta BPOM Lebih Intensif Sosialisasikan Penggunaan Wadah Plastik BPA
![Syamsul](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
Syamsul
Diperbarui
10 Juni 2022 20:45 WIB
![DPR Minta BPOM Lebih Intensif Sosialisasikan Penggunaan Wadah Plastik BPA](https://monitorindonesia.com/2022/05/IMG-20220524-WA0013.jpg)
Jakarta, MI - BPOM diminta lebih intensif melakukan sosialiasi terhadap penggunaan wadah plastik yang mengandung zat Bisphenol A (BPA) kepada masyarakat guna menghadapi penolakan pelaku industri atas rencana tersebut.
Permintaan itu disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher.
“Jika BPOM berencana membuat regulasi pelabelan BPA Free pada wadah plastik seharusnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dilakukan lebih masif lagi. Harus tersedia dukungan fakta ilmiah tentang bahaya zat tersebut,” kata Netty, Jum'at (10/6).
Diketahui BPA adalah zat kimia yang terdapat dalam plastik polikarbonat dan resin epoxy yang digunakan untuk wadah penyimpanan makanan, seperti stoples, botol minum, dan tempat makan. BPA free artinya kemasan tersebut terbebas dari bisphenol A.
Menurut Netty, dukungan fakta ilmiah tentang bahaya BPA dapat menjawab penolakan para pelaku industri terkait rencana BPOM tersebut.
“Saat ini rencana pelabelan BPA pada wadah plastik ditolak oleh pelaku industri. Jika edukasi kepada mayarakat maksimal dan mereka lebih aware dengan kesehatan, maka yang akan dipilih adalah produk yang aman. Dengan begitu, maka mau tidak mau pelaku industri akan mengikuti selera pasar,” tambahnya.
Netty juga mengatakan kalau masyarakat berhak atas informasi dan edukasi soal kesehatan penggunaan wadah plastik.
“Edukasi soal bahan yang aman dan berbahaya bagi kesehatan dalam penggunaan wadah plastik ini harus dilakukan secara masif. Masyarakat sebagai konsumen terdampak berhak mengetahui hal tersebut,” katanya.
Pada prinsipnya, Waka Fraksi PKS DPR RI ini mendukung rencana BPOM yang akan membuat regulasi pelabelan Bisphenol A (BPA) Free pada produk plastik. “Lengkapi prosedurnya dengan adanya penelitian dan fakta-fakta ilmiah yang kuat tentang pengaruh BPA terhadap kesehatan manusia,” tegasnya.
Netty meminta BPOM agar juga melakukan penelitian tentang berapa prosentase wadah plastik tidak aman yang sekarang beredar di masyarakat.
“Masyarakat perlu disadarkan tentang bahaya yang mengancam kesehatan mereka dengan menunjukkan betapa besar peredaran wadah plastik tidak aman,” katanya.
Dengan begitu, kata Netty, saat BPOM memberlakukan pelabelan BPA Free, masyarakat sudah memahami tujuannya.
Topik:
BPOMBerita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Nasional
![Hasil Uji BPOM Roti Aoka-Okko yang Diduga Mengandung Pengawet Berbahaya Ilustrasi [Foto: Ist]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/roti-aoka.webp)
Hasil Uji BPOM Roti Aoka-Okko yang Diduga Mengandung Pengawet Berbahaya
24 Juli 2024 08:54 WIB
Hukum
![Seperti Apa Kelanjutan Kasus Gagal Ginjal Akut? dan Sejauh Mana Keterlibatan BPOM? Kasus gagal ginjal akut telah merenggut nyawa 204 anak dan berdampak pada ratusan anak lainnya (Foto: Dok MI/Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/f9d02eab-544e-43b0-b7b7-4c7055842506.jpg)
Seperti Apa Kelanjutan Kasus Gagal Ginjal Akut? dan Sejauh Mana Keterlibatan BPOM?
9 Mei 2024 09:57 WIB
Hukum
![Siapa Orang Kuat yang Intimidasi BPOM saat Penggerebekan Pabrik Pil Koplo di Semarang? Kondisi Gudang Blok A5/15 Kawasan Industri Candi Gatot Soebroto Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), seusai digrebek (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/penggerebekan-pabrik-pil-koplo-di-semarang.webp)
Siapa Orang Kuat yang Intimidasi BPOM saat Penggerebekan Pabrik Pil Koplo di Semarang?
22 April 2024 10:14 WIB
Hukum
![Gagal Ginjal Akut: Cari Aman Lewat Lempar Kesalahan hingga Pindah Posisi? Keluarga korban kasus gagal ginjal akut mengenakan kaos bertuliskan "Kukira Obat Ternyata Racun" (Foto: MI/Net/Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/f9d02eab-544e-43b0-b7b7-4c7055842506.jpg)
Gagal Ginjal Akut: Cari Aman Lewat Lempar Kesalahan hingga Pindah Posisi?
16 Januari 2024 14:37 WIB