Prabowo Subianto Diterjang Hoaks Mundur Capres, Analis Politik: Justru Elektabilitasnya Makin Moncer!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 16 Oktober 2022 02:26 WIB
Jakarta, MI - Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam menilai Prabowo Subianto yang telah dimandatkan Gerindra sebagai calon presiden (Capres) 2024 mendatang memang rawan diterjang hoaks dan black campaign. Apalagi, yang teranyar ini beredar video yang diduga hoaks menyebutkan bahwa Prabowo Subianto mundur sebagai capres 2024. Menurut Arif, menyerang sosok tertentu dengan berita hoaks dan kampanye hitam adalah cara tak beretika. "Namun cara politik demikian tentu tidak etis dan menabrak norma demokrasi," ka Arif dalam keterangannya, Minggu (16/10). Selain itu, ia juga mengatakan mengapa Prabowo menerima serangan berita hoaks dan kampanye hitam tersebut. Karena, Prabowo salah satu kandidat bakal calon Presiden yang kuat di tahun 2024 mendatang. "Prabowo, adalah tokoh potensial dan memiliki peluang besar untuk menang. Hoaks yang ditujukan Prabowo pun berpotensi malah menjadi bumerang bagi yang membuat," bebernya. Justru mendiskreditkan lawan dengan cara-cara yang tidak beretika itu, tambah Arif, akan berbalik menjadi keuntungan pihak yang diserang. "Namun itu bisa jadi bumerang karena boleh jadi itu justru membuat Prabowo makin di cintai rakyat dan membuat elektabilitasnya makin moncer," tutupnya.